PONTIANAK, borneoreview.co – Banjir, nyaeis setiap daerah di Indonesia pernah mengalaminya. Pertanyaannya, kenapa bisa terjadi?
Melansir berbagai sumber, Selasa (18/3/2025), sejatinya penyebab banjir ada banyak, mulai dari faktor alam, kondisi sarana dan prasarana, serta ulah manusia yang memperparah lingkungan.
Berikut beberapa penyebab banjir yang kerap terjadi di Indonesia:
1. Faktor Manusia
Sering kali manusia tanpa sadar melakukan kelalaian yang berdampak besar pada kondisi alam.
Misalnya, membuang sampah tidak pada tempatnya. Dampak dari sampah ini dapat menyumbat drainase, hingga mengurangi kapasitas sungai.
Lalu, mendirikan bangunan di tepi sungai. Semestinya, sungai memiliki daerah sempadan atau kawasan bebas bangunan di kanan kirinya.
Keberadaan bangunan di tepi sungai bisa mengurangi kapasitas sungai dan mengurangi daerah resapan. Selain menjadi penyebab banjir, hal ini juga membahayakan penghuni rumah yang bisa kapan saja mengalami longsor.
Level yang lebih tinggi, melakukan penebangan hutan secara liar. Hutan gundul membuat air tidak meresap secara optimal ke tanah dan menyebabkan banjir serta longsor.
Ada juga soal pemanasan global. Hal ini berdampak besar pada kehidupan, antara lain melelehnya es di kutub sehingga permukaan air laut semakin tinggi.
Selain itu, pemanasan global menyebabkan perubahan iklim. Intensitas hujan bisa semakin tinggi padahal daerah resapan air semakin minim.
2. Faktor Alam
Faktor alam yang dimaksud adalah kondisi alam yang sulit dan bahkan tidak mungkin dikendalikan oleh manusia.
Misalnya, hujan deras. Ketika intensitas hujan tinggi dan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan sungai tidak dapat menampung air.
Lalu, banjir kiriman. Banjir kiriman terjadi karena hujan lebat di daerah atas hingga menyebabkan aliran sungai di daerah bawah ikut meluap.
Kemudian erosi dan sedimentasi. Erosi atau pengikisan tanah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) menyebabkan tanah mengendap di dasar sungai. Lama-kelamaan, tanah akan menumpuk menjadi sedimentasi.
Sedimentasi ini akan mengurangi kapasitas sungai, akibatnya sungai akan mudah meluap.
3. Faktor Topografi
Daerah akan semakin rawan banjir ketika berada di dataran rendah. Hal ini sesuai dengan sifat air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Karena itu, drainase bisa jadi penyebab. Drainase adalah saluran pembuangan air di perkotaan.
Masalah yang sering terjadi adalah ukuran drainase yang sempit, jalan masuknya air yang sedikit atau sempit, tersumbat sampah, hingga terjadi pendangkalan karena tingginya sedimentasi.
Dan terakhir karena bendungan jebol. Bendungan adalah danau buatan yang sengaja dibuat untuk menampung air.
Bendungan ini lama-lama bisa mengalami kerusakan, terutama karena faktor usia.
Ketika jebol, maka bisa menyebabkan banjir bandang.***