JAKARTA, borneoreview.co – Pemerintah terus mendorong pengembangan sektor kelapa sawit sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan dan energi nasional. Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/3/2025), Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan rencana Agrinas untuk mengelola 1 juta hektare lahan perkebunan sawit.
Dari total target tersebut, tahap awal akan dimulai dengan pengelolaan 221.000 hektare, di mana 145.000 hektare di antaranya membutuhkan perbaikan, sementara sisanya masih berupa lahan kosong yang perlu ditanami dari awal.
Kelapa sawit selama ini menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia yang menopang ekonomi nasional, baik dalam bentuk ekspor maupun pemenuhan kebutuhan dalam negeri, seperti minyak goreng dan biodiesel. Dengan adanya perluasan perkebunan sawit oleh Agrinas, diharapkan produksi sawit nasional semakin meningkat dan berdampak pada stabilitas harga serta pasokan bahan baku industri hilir.
“Kita tidak hanya menanam, tetapi juga memastikan rantai pasoknya berjalan dengan baik, termasuk dalam penyediaan pakan dan pengolahan hasil perkebunan,” kata Zulhas.
Untuk mendukung ekosistem perkebunan sawit yang berkelanjutan, pemerintah juga akan membangun enam hub pangan yang akan berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi pakan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap segelintir perusahaan besar dalam penyediaan pakan ternak dan perikanan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan bahwa pendanaan proyek ini tidak akan bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Sebaliknya, Agrinas akan mendapatkan pendanaan dari dividen yang diterima Danantara dari berbagai BUMN yang berada di bawahnya.
Agrinas sendiri merupakan hasil transformasi dari tiga BUMN karya yang kini difokuskan pada proyek ketahanan pangan dan perkebunan. PT Agrinas Palma Nusantara, yang berperan dalam pengelolaan perkebunan sawit, diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan produktivitas sektor kelapa sawit nasional.
Dengan adanya ekspansi perkebunan sawit ini, pemerintah optimistis dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia. (Ant)