Bentangkan Sasirangan Sepanjang Enam Kilometer Lebih, Kalsel Cetak Rekor MURI

BANJARBARU, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kalsel berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) terkait dengan sasirangan.

Pemprov dan Dekranasda Kalsel menerima piagam MURI itu usai membentangkan kain batik khas Banjar, sasirangan, terpanjang di dunia. Rekor ini tepatnya sepanjang 6.008 meter atau enam kilometer lebih.

Tercatat sebanyak 6.127 orang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), mahasiswa, pelajar, dan masyarakat terlibat membentangkan kain sasirangan di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Selasa (20/8/2024).

Ketua Dekranasda Kalsel, Raudatul Jannah atau Acil Odah, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Roy, Rizali Anwar, dan pejabat dinas setempat menyaksikan kegiatan membentangkan kain sasirangan tersebut.

Menumpang mobil golf, Acil Odah bersama rombongan melintasi rute Jalan Kantor Pengadilan Tinggi (PN) Banjarmasin, Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Kantor PUPR Kalsel, BPBD Provinsi Kalsel, dan BBPOM Provinsi Kalsel.

Berdasarkan hasil verifikasi tim MURI, tercatat panjang bentang kain sasirangan terdiri dari 107 motif dan mencapai panjang 6.008 meter.

Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri menyerahkan piagam rekor kepada Acil Odah didampingi Sekda Provinsi Kalsel di kawasan Perkantoran Gubernur Kalsel, Banjarbaru.

“Dengan dukungan yang luar biasa dari banyak pihak, maka melalui sasirangan ini sebagaimana ungkapan rasa cinta dan bangga kita kepada warisan budaya Kalimantan Selatan agar tetap lestari hingga kini dan nantinya,” ucap Acil Odah.

Acil Odah menjelaskan sasirangan merupakan kain tradisional yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2013.

Tak hanya itu, kain sasirangan juga telah resmi tercatat sebagai Indikasi Geografi milik Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Kemenkumham dengan status hak cipta.

Lebih lanjut, Acil Odah menyampaikan penghargaan MURI ini merupakan hasil sinergi dari seluruh unsur di Kalimantan Selatan.

Melalui penghargaan MURI ini, istri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor itu mengharapkan dapat lebih meningkatkan minat orang untuk berkunjung menikmati wisata dan budaya di Kalimantan Selatan.

Pada kegiatan tersebut, Pemprov Kalsel menampilkan Tarian Sinoman Hadrah dan Tarian Suku Dayak Mandau Telabang sebagai bentuk kecintaan pada pelestarian budaya daerah, sekaligus sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalsel, serta dan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *