JAKARTA, borneoreview.co – SUN Energy memperluas dukungan energi bersih rendah emisi bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) dengan menghadirkan stasiun pengisian daya bertenaga surya CHARGEE dalam perayaan ulang tahun ke-50 Indocement di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Sebelum menghadirkan stasiun pengisian daya, SUN Energy juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Indocement melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Indocement Citeureup di Bogor, Jawa Barat.
“Kehadiran stasiun pengisian daya CHARGEE di perayaan 50 tahun Indocement menunjukkan bahwa momen besar sekalipun dapat dirayakan dengan tetap menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas,” kata CEO SUN Energy Emmanuel Jefferson Kuesar di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, instalasi CHARGEE hadir sebagai elemen inovatif yang memperkenalkan pengalaman langsung pemanfaatan energi surya di ruang publik.
Ia menuturkan, kehadiran fasilitas pengisian daya tersebut tidak hanya memberikan akses listrik bersih kepada para pengunjung acara, tapi juga menjadi bagian dari edukasi penting tentang gaya hidup rendah emisi yang mudah dilakukan.
Emmanuel menyampaikan, kolaborasi tersebut mencerminkan kesamaan visi kedua perusahaan dalam menghadapi krisis iklim, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 13: Penanganan Perubahan Iklim.
Ia menyatakan bahwa kehadiran SUN Energy pada perayaan lima dekade Indocement merupakan wujud komitmen pihaknya untuk menjalin kemitraan jangka panjang dalam aksi mitigasi perubahan iklim.
“Kolaborasi ini bukan hanya simbol komitmen kami, tetapi juga langkah nyata bersama Indocement untuk mendorong transisi energi dan mempercepat tercapainya masa depan rendah karbon,” imbuh Emmanuel Jefferson.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya pun mengapresiasi dukungan instalasi sumber energi bersih yang diberikan oleh SUN Energy.
Ia mengatakan, kehadiran CHARGEE menunjukkan bahwa teknologi bersih dapat diakses oleh publik luas dan menjadi bagian dari budaya baru dalam penyelenggaraan kegiatan yang ramah lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan misi Indocement yang selalu mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environment, Social, and Governance/ESG) dalam operasionalnya,” ujar Christian Kartawijaya. (Ant)