SINGKAWANG, borneoreview.co – Pemerintah Kota Singkawang menggelar lomba permainan tradisional antar pelajar SD/MI dan SMP/MTs untuk memeriahkan HUT ke-80 RI, yang berfokus pada pembentukan karakter generasi muda di daerah itu.
“Permainan tradisional yang diperlombakan adalah egrang, bakiak, dan gala hadang antar pelajar se-Kota Singkawang,” kata Wakil Wali Kota Singkawang Muhammadin.
Kegiatan tersebut digelar Dinas Pendidikan Kota Singkawang sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 yang berfokus juga pada pembentukan karakter generasi muda dengan memperkenalkan permainan tradisional.
“Selain sebagai ajang silaturahmi, lomba ini juga menjadi sarana pelestarian budaya. Permainan tradisional bukan hanya sekadar permainan, tetapi memiliki nilai perjuangan yang bisa menjadi pelajaran bagi anak-anak,” ujarnya.
Menurutnya, setiap kesulitan yang dihadapi dalam permainan mengajarkan ketangguhan, dan juga perjuangan para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan bangsa.
“Anak-anak tidak hanya berpesta di hari kemerdekaan, tetapi juga harus memaknai jiwa dan raga untuk mencintai bangsa ini. Mereka perlu memahami nilai-nilai dasar negara seperti Pancasila dan menghargai budaya Indonesia,” ucapnya.
Dia turut memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan serta seluruh tim yang telah menggagas dan melaksanakan kegiatan ini.
“Saya berharap, melalui kegiatan ini, generasi muda akan tumbuh dengan kecintaan terhadap Indonesia yang dilandasi semangat perjuangan dan penghargaan terhadap budaya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang Asmadi mengatakan, penyelenggaraan lomba permainan tradisional jenjang SD dan SMP ini merupakan salah satu upaya menanamkan rasa cinta tanah air kepada generasi muda.
“Kegiatan ini menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus mempertahankan identitas bangsa di tengah arus modernisasi,” katanya.
Maksud dan tujuan digelarnya lomba ini adalah menanamkan cinta tanah air kepada anak-anak untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia.
“Identitas ini tidak boleh hilang atau luntur,” ujarnya.
Dia menjelaskan, permainan tradisional ini tidak hanya sekadar menjadi hiburan, tapi juga memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan. (Ant)