PONTIANAK, borneoreview.co – Anak usaha PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power (PLN IP) mencoba bahan baku baru, yakni tandan kosong kelapa sawit.
Oleh PLN IP, tandan kosong kelapa sawit menjadi biomassa dan dapat menggantikan batu bara yang merupakan bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Dan, PLN IP telah memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai campuran energi primer di PLTU Sintang, Kalimantan Barat.
Melansir berbagai sumber, Sabtu (23/8/2925), uji coba pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit ini telah berlaku di PLTU Sintang pada 2023 lalu.
Hasilnya, dari target 7,432 GWh listrik yang dihasilkan dari penggunaan energi primer biomassa PLN IP UBP Sintang telah mencapai 11,74 GWh atau lebih tinggi 158% dalam 1 semester.
Dengan kata lain, pihak PLN IP nmmengatakan, dengan nilai kalori pelet tandan kosong kelapa sawit yang dapat mencapai 4.000 Kcal/Kg, maka 1 kilogram pelet tandan kosong dapat menghasilkan energi bersih 0.83 kwh.
Artinya, pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Apalagi, secara geografis di Kalimantan Barat yang mayoritas memiliki kebun sawit di mana salah satu produk turunannya adalah tandan kosong kelapa sawit.

Sebagai informasi, setiap pengolahan satu ton tandan buah segar (TBS), menghasilkan buah sebesar 65,5%. Sementara sisanya merupakan tandan kosong.
Dengab kata lain, tandan kosong kelapa sawit adalah bagian dari tandan buah kelapa sawit yang sudah diambil buahnya.
Tandan ini merupakan sisa dari proses pemanenan dan pengolahan kelapa sawit di pabrik kelapa sawit.
Setelah buah sawit dipisahkan untuk diekstraksi minyaknya, tandan kosong yang tersisa biasanya dianggap sebagai limbah.
Nyatanya, tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi untuk digunakan kembali.
Selain menjadi bahan bakar alternatif, misalnya dalam bentuk briket, tandan kosong kelapa sawit jugaa bisa kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Bisa juga menjadi bahan baku pulp dan kertas dan bisa digunakan untuk menghasilkan energi terbarukan, seperti biogas melalui proses fermentasi anaerobik.
Artinya, pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit ini tidak hanya membantu dalam mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah dari sisa produksi kelapa sawit.**