Ubah Halaman Rumah jadi Apotek dengan Tanaman Obat Keluarga

tanaman obat keluarga

PONTIANAK, borneoreview.co – Menjaga kesehatan bisa mulai dari rumahnya, tepatnya memanfaatkan halaman dan mengisinya dengan tanaman obat keluarga.

Secara makna, tanaman obat keluarga  merupakan tanaman yang secara sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar yang dapat dijadikan sebagai obat di kalangan masyarakat.

Dan sejatinya, tanaman obat keluarga sudah digunakan sebagai pengobatan alami untuk banyak penyakit sejak ribuan tahun lalu dan telah diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini.

Melansir berbagai sumber, Rabu (27/8/2025), berdasarkan penelitian dan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah spesies tanaman obat yang dapat ditemukan di Indonesia mencapai lebih dari 7.000 jenis.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 jenis tanaman sudah diketahui dan secara luas digunakan dalam praktik pengobatan tradisional.

Berikut beberapa contohnya:

1. Sambiloto
Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat keluarga yang bisa meredakan flu.

Tanaman ini memiliki sifat antibakteri, antivirus, antiradang, serta antioksidan yang dapat meredakan gejala flu, seperti batuk pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.

2. Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat keluarga golongan rimpang yang cukup umum digunakan sebagai obat dan bumbu masakan.

Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang dapat melawan peradangan di tubuh dan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti sinar UV, asap kendaraan, dan polusi udara.

3. Temulawak
Temulawak dikenal sebagai tanaman obat keluarga yang baik bagi kesehatan kulit, khususnya dalam mempercepat penyembuhan luka.

Manfaat ini berkat senyawa temulawak yang dapat merangsang produksi kolagen, yaitu protein yang berperan dalam memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Senyawa tersebut juga membantu memudarkan kerutan pada kulit.

4. Alang-alang
Alang-alang dimanfaatkan akarnya sebagai tanaman obat keluarga. Akar alang-alang mengandung prebiotik yang bisa menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus.

Dengan perannya ini, konsumsi akar alang-alang dapat menjaga fungsi usus tetap optimal serta mengobati dan mencegah sembelit.

5. Daun sirih
Air rebusan daun sirih bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan batuk.

Daun sirih mengandung senyawa eugenol dan karvakrol yang memiliki sifat antimikroba, antiperadangan, dan antiseptik.

Kandungannya ini mampu melawan infeksi pada saluran pernapasan, meredakan peradangan, dan mengurangi iritasi pada tenggorokan yang dapat menyebabkan batuk.

6. Daun jambu biji
Daun jambu biji sudah sejak lama dimanfaatkan untuk mengatasi diare.

Tanaman obat keluarga ini mengandung flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare, seperti Escherichia coli.

Senyawa pada daun jambu biji juga dapat memperlambat gerakan usus, sehingga frekuensi BAB dapat berkurang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *