PONTIANAK, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyatakan komitmennya dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan di Indonesia melalui penguatan ketersediaan dokter spesialis dan optimalisasi pemanfaatan fasilitas kesehatan di daerah.
Selain pemerataan layanan kesehatan, juga menjamin pemanfaatan fasilitas kesehatan dengan baik merupakan bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan pemerataan layanan kesehatan, rumah sakit daerah siap menjadi hospital base dalam mendukung program Kanker, Jantung, Stroke, Urologi (Uro-nefrologi), dan Kesehatan Ibu dan Anak KJSU-KIA,” kata Gubernur Kalbar Ria Norsan usai menghadiri pembukaan The 2nd International Conference on Advancing Postgraduate Medical Education (PGME) 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Ia menambahkan penyerahan sertifikat akreditasi institusi penyelenggara pendidikan dari Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) International kepada rumah sakit pendidikan utama, serta penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah pusat dan daerah, menjadi langkah penting dalam mengatasi kesenjangan ketersediaan tenaga spesialis di Indonesia.
“Dengan adanya sinergi ini, diharapkan pemerataan layanan kesehatan dapat segera terwujud, termasuk di Kalimantan Barat, sehingga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas semakin merata,” katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menekankan pentingnya pemerataan layanan medis, khususnya operasi bypass jantung di seluruh provinsi.
Menurutnya, hingga akhir 2022, hanya sembilan provinsi yang mampu melakukan operasi tersebut, sehingga banyak pasien harus menunggu hingga 18 bulan.
“Sekarang sudah ada 25 provinsi yang bisa melakukan operasi bypass, dan targetnya pada 2027 seluruh provinsi memiliki fasilitas itu,” kata Budi.
Ia berharap transformasi sistem kesehatan yang sedang dilakukan mampu memutus kesenjangan akses pelayanan, sehingga masyarakat tidak perlu lagi menunggu lama atau bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan medis.
Kehadiran Gubernur Kalbar dalam forum internasional tersebut menunjukkan dukungan nyata pemerintah daerah terhadap percepatan transformasi kesehatan nasional, khususnya pemerataan dokter spesialis yang menjadi kebutuhan mendesak di banyak wilayah. (Ant)