PONTIANAK, borneoreview.co – Dalam beberapa hari ini mobik rantis Brimob jadi pembicaraan. Bukan karena hebat, tapi karena kasus.
Uni tak lain setelah rantis Brimob melindas seorang driver ojek online (ojol) hingga tewas saat aksi massa pada Kamis (28/8/2025).
Padahal, sejatinya rantis Brimob diset untuk pengamanan, jadi bukan untuk menewaskan warga Indonesia yang mencari makan dan kebetulan berada di lokasi.
Melansir berbagai sumber, Sabtu (30/8/205), rantis sejatinya merupakan akronim, yakni singkatan dari kendaraan taktis.
Dan, mobil ini adalah kendaraan khusus yang dirancang untuk mendukung operasi taktis dan keamanan oleh Korps Brigade Mobil (Brimob).
Mobil taktis yang melindas pegemudi ojol diduga merupakan rantis Rimueng.
Kata Rimueng berasal dari Aceh yang berarti harimau. Rimueng merupakan salah satu armada terbaru dan paling canggih milik Korps Brimob Polri.
Rantis Rimueng pada dasarnya merupakan kendaraan yang berfungsi untuk pengamanan VVIP, patroli jarak jauh, penanganan unjuk rasa, hingga bisa digunakan sebagai kendaraan tempur.
Rantis ini memiliki bobot sekitar 14 ton. Bobot yang masif ini menunjukkan tingkat perlindungan yang tinggi.
Teknologi full body armor plate atau bodi lapis baja tebal dirancang untuk menahan tembakan senjata ringan dan benturan keras. Kaca jendelanya pun sangat kuat, dengan ketebalan NIJ level 3.
Kendaraan ini memiliki mesin diesel bertenaga besar dan didukung sistem suspensi yang kokoh.
Bannya khusus run flat tire sehingga tetap bisa melaju meski mengalami kerusakan akibat ditembak peluru atau ranjau.
Untuk urusan persenjataan, Rimueng dibekali mounting gun jenis senapan serbu dan 2 volcano gas air mata kaliber 38 mm.
Kendaraan ini mampu menampung hingga 14 personel lengkap dengan perlengkapan tempur. 4 orang di bagian dalam dan 8 orang berdiri di footstep kanan dan kiri bagian luar.
Rantis Rimueng diklaim bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam di jalanan perkotaan dan mampu melintasi medan ekstrem dengan kemiringan hingga 60 derajat.
Begitupun, sejatinya rantis terdiri dari beberapa jenis dengan peruntukan yang berbeda-beda.
Mobil-mobil ini memiliki spesifikasi yang jauh berbeda dari kendaraan biasa karena fungsinya yang spesifik dan sering kali berhadapan dengan situasi berisiko tinggi.
Selain melintas di perkotaan, rantis juga dipersiapkan untuk melintas di lokasi-lokasi ekstrem.
Rantis tidak hanya berupa mobil, tetapi juga termasuk kendaraan roda 2 berupa motor trail. Rantis lazim ditempatkan di berbagai Polda dan dioperasikan oleh anggota Brimob.
Berikut fungsi rantis dalam Operasi Brimob berdasarkan buku Orientasi Kendaraan Taktis dan Mengemudi yang disusun oleh Tim Pokja Lemdiklat Polri dan terbit pada tahun 2019:
1. Pengendalian Massa
Rantis digunakan untuk menghadapi demonstrasi atau kerusuhan.
Jenis kendaraan ini biasanya dilengkapi dengan lapis baja dan fitur-fitur untuk membubarkan massa seperti pelontar gas air mata.
Ada pula rantis yang dibekali dengan water cannon untuk mengurai kerumuman.
2. Pengawalan VVIP
Salah satu fungsi rantis adalah untuk pengawalan VVIP. Kendaraan ini akan memberikan perlindungan maksimal terhadap pejabat dan tokoh penting saat melakukan perjalanan.
3. Penanggulangan Terorisme
Beberapa rantis bisa digunakan untuk mendukung operasi penyerbuan atau pengejaran guna mendukung unit antiteror.
4. SAR dan Evakuasi
Rantis juga berfungsi untuk melakukan penyelamatan ketika terjadi bencana atau keadaan darurat lainnya.
Rantis ini mampu mengangkut personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk evakuasi.
5. Patroli Keamanan
Salah satu tugas polisi adalah memastikan keamanan di daerah, termasuk di wilayah yang rawan konflik dan teror.
Berpatroli di area dengan medan sulit dan berpotensi rawan konflik membuat polisi membutuhkan kendaraan yang berbeda.***