Arboretum Sylva Untan, Surga Alam di Kota Pontianak

Arboretum Sylva Untan

PONTIANAK, borneoreview.co – Menyebut Arboretum Sylva Untan di Kota Pontianak sebagai surga alam  mungkin berlebihan, namun begitulah adanya.

Pasalnya, Arboretum Sylva Untan hadir di tengah kepadatan kota dengan kehijauannya, merupakan tempat terbaik untuk mengamati dan menikmati keanekaragaman tumbuhan dan pepohonan.

Apalagi, Arboretum Sylva Untan memiliki luas lebih dari 3,48 hektare dan menyediakan habitat alami bagi berbagai jenis pohon langka dan tanaman tropis yang banyak.

Melansir berbagai sumber, Senin (8/9/2025), Arboretum Sylva Untan terletak di Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggar, Kota dan dikelola oleh Universitas Tanjungpura (Untan).

Berikut sejarah singkat pendirian Arboretum Sylva Untan:

1. 1988
Usai Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) di Yogyakarta, muncullah ide dari anggota Sylva Indonesia Pengurus Cabang Untan.

Mereka membidik sebuah kawasan yang hanya ditumbuhi rumput dan alang-alang.

Pembersihan alang-alang dan semak belukar dilakukan oleh pengurus dan anggota Sylva Indonesia PC Untan dari angkatan 1984 sampai 1988.

Pengukuran dilakukan oleh Gusti Kamboja, Adi Mulya, Budi Suriansyah, Gusti Hardiansyah, dan Fahrizal.

Sebelumnya kawasan tersebut adalah areal percontohan yang dikelola Departemen Perindustrian dan Pertanian untuk budidaya ubi dan jagung.

Itulah yang kemudian disulap menjadi kawasan arboretum.

2. 1989
Pada masa kepengurusan Gusti Kamboja kurun waktu 1988–1990, tepatnya 11 Oktober 1989, pengurus Sylva Indonesia PC Untan membuat pengajuan dana untuk pekan penghijauan dan pembuatan arboretum.

Tercatat juga ada support dari rektor Untan saat itu Prof. Hadari Nawawi.

Secara fisik pembangunan Arboretum Sylva Untan baru dimulai pada awal Oktober 1989.

3. 1990
Pada 5 Maret 1990, Gusti Kamboja mengadakan Diskusi Informal Pembangunan Arboretum.

Selanjutnya, pada 9 Maret 1990, Gusti Kamboja menunjuk Budi Suriansyah sebagai Ketua Pelaksanaan Pembangunan Arboretum.

Langkah awal yang dilakukan Budi Suriansyah adalah membentuk badan khusus yang diberi nama STAR (Staf Arboretum). Sebagian besar anggotanya adalah angkatan 1987.

Sebagian lagi angkatan 1986 dan 1985. Dari sinilah cikal bakal lahirnya Camp Pembinaan dan Pengembangan Arboretum (Cappa).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *