PALANGKA RAYA, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memanfaatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit untuk meningkatkan infrastruktur demi mendorong perekonomian daerah. Langkah ini diambil untuk memperbaiki aksesibilitas dan mendukung aktivitas ekonomi, khususnya melalui perbaikan jalan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman Kotim, Mentana Dhinar Tistama, menyatakan bahwa sebagian besar perbaikan jalan tahun ini menggunakan anggaran yang bersumber dari DBH Sawit.
“Ada beberapa paket perbaikan jalan yang kami lakukan tahun ini, sebagian besar menggunakan anggaran yang bersumber dari DBH Sawit,” katanya di Sampit, Sabtu (31/8).
Pemkab Kotim mulai menerima DBH dari perusahaan perkebunan kelapa sawit sejak tahun 2023, setelah melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, khususnya Bupati Kotim. Pada 2023, pembagian pertama yang diterima sebesar Rp46 miliar, dan pada 2024 sebesar Rp41 miliar.
“Tahun ini ada sekitar 11 paket perbaikan infrastruktur jalan menggunakan dana yang bersumber dari DBH Sawit,” lanjut Mentana. Perbaikan dilakukan baik di dalam maupun luar kota, termasuk ruas jalan strategis seperti Jalan HM Arsyad, Jalan Kapten Mulyono, Jalan Metro TV, dan Jalan Bumi Raya.
Rekonstruksi Jalan HM Arsyad, yang dimulai pada 7 Agustus 2024, merupakan salah satu proyek utama yang sedang dilaksanakan. Proyek ini menggandeng CV Sakakajang Bintang Utama sebagai pelaksana, dan konsultan dari CV Berlian Kalimantan Engineering, dengan nilai kontrak sebesar Rp12,19 miliar.
Metode daur ulang base (CTRB) digunakan dalam rekonstruksi ini, sama seperti pada jalur sebelah barat yang ditingkatkan pada 2022.
“Metode ini dinilai efektif dan efisien serta cepat pengerjaan. Kapasitas Jalan HM Arsyad tetap bisa memenuhi standar jalan kabupaten,” jelas Mentana.
