Sejarah Telaga Said, Sumur Minyak Pertama di Indonesia yang Jadi Pondasi Pertamina

sumur minyak

PONTIANAK, borneoreview.co – Cikal bakal Pertamina adalah sebuah sumur minyak dan dia berada di Telaga Said, sebuah desa di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Sumur Minyak Telaga Said ini mulai beroperasi dan menghasilkan pada 1885. Sementara, Pertamina baru berdiri pada 1957.

Artinya, jauh sebelum Pertamina ada, Sumur Minyak Telaga Said telah beroperasi dan menghasilkan pundi-pundi uang.

Melansir berbagai sumber, Senin (13/0/2025), menariknya penemu sumur minyak ini malah seorang ahli tembakau yang bernama Aeliko Janszoon Zijlker.

Sebagai informasi, penemuan ini berjarak 26 tahun dari penemuan sumur minyak pertama di dunia di Titusville, Negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat pada 27 Agustus 1859.

Berikut sejarah Sumur Minyak Telaga Said dan lahirnya Pertamina yang perlu diketahui:

1. 1871
Usaha pertama pengeboran minyak di Indonesia, dilakukan di Cirebon. Karena hasilnya sedikit, kemudian ditutup.

2. 1880
Aeilko Jans Zijker, ahli perkebunan tembakau pada Deli Tobacco Maatschappij, menemukan genangan air bercampur minyak bumi di kawasan itu dan membawa sampel minyak tersebut ke Batavia untuk dianalisis.

Hasilnya, daerah tersebut memiliki kandungan minyak sebesar 59 persen.

3.1882
Aeilko Jans Zijker bertolak ke Negeri Belanda, mencari dan mengumpulkan dana dari teman-temannya untuk kebutuhan kegiatan eksplorasi minyak di wilayah Langkat.

4.1883
Aeilko Jans Zijker mendapatkan konsesi seluas 500 bahu (3,5 kilometer persegi) dari Sultan Langkat saat itu, Sultan Musa.

Setelah mendapatkan izin konsesi, kegiatan pengeboran pun dilakukan.

5.  1884
Pada 17 November atau setelah lebih kurang dua bulan melakukan pengeboran, minyak yang diperoleh sekitar 200 liter, masih jauh dari espektasi.

Selanjutnya, pengeboran dilakukan di Desa Telaga Said dan hasilnya memuaskan.

6. 1885
Pada 15 Juni ketika mencapai kedalaman 121 meter, muncul semburan kuat gas dari dalam sumur beserta minyak dan material lainnya.

Sumur tersebut kemudian dinamakan dengan Telaga Tunggal I. Penemuan minyak di Telaga Tunggal I ini menjadi catatan sejarah penting penemuan minyak pertama di Nusantara.

7. 1890
Aeilko Jans Zijker mengalihkan konsesinya ke NV Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij (KNPM).

Zijker meninggal mendadak pada Desember 1890 di Singapura. Kepemimpinan perusahaan digantikan oleh De Gelder yang berkantor di Pangkalanbrandan.

8. 1892
Kilang minyak di Pangkalanbrandan dibangun.

9. 1898
Tangki-tangki penimbunan dan fasilitas pelabuhan dibangun di Pangkalansusu. Minyak mentah yang dihasilkan dapat diolah terlebih dahulu sebelum dikapalkan.

Pelabuhan Pangkalansusu merupakan pelabuhan ekspor minyak pertama di Indonesia.

10. 1934
Sumur Telaga Tunggal I berhenti beroperasi. Ketika ditinggalkan, jutaan barel minyak sudah berhasil dikeluarkan dari bumi Langkat melalui sumur tersebut.

Beberapa sumur lainnya juga ditemukan di sekitar areal Telaga Tunggal I, namun juga sudah ditinggalkan sejak lama.

11. 1945
Jepang, dengan disaksikan pihak Sekutu, menyerahkan Tambang Minyak Sumatra Utara kepada Indonesia.

12. 1954
Penunjukkan ‘koordinator’ untuk pertambangan oleh Menteri Perekonomian, namun belum membawa perbaikan.

13. 1957
Pada Oktober, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution menunjuk Kolonel Dr Ibnu Sutowo untuk membentuk Perusahaan Minyak yang berstatus hukum Perseroan Terbatas.

14. 1957
Pada 10 Desember fidirikan PT Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (PT PERMINA) dengan Kol Dr Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direktur. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini.

15. 1960
Keluar UU No 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara. Dan, PT Permina sebagai Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Negara alias PN Permina.

16. 1968
Pada 20 Agustus PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *