PONTIANAK, borneoreview.co -Membangun masjid berbahan bambu bukan lagi sesuatu yang baru. Namun, tetap saja mencuri perhatian.
Terbukti di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Masjid Bambu Kiram terus mendapat perhatian lebih dari umat.
Apalagi, selain berbahan bambu, masjid ini mengusung arsitektur lokal dan berdiri di tanah hibah dari masyarakat.
Melansir berbagai sumber, Senin (13/10/2025), tanah yang menjadi lokasi pembangunan Masjid Bambu Kiram Banjar ini seluas 9.447 meter persegi.
Arsitektur masjid berbentuk perahu, bagian atasnya mirip Masjid Sultan Suriansyah, masjid tertua di Kalsel.
Berikut beberapa fakta menarik soal Masjid Bambu Kiram ini:
1. Berbentuk Perahu
Masjid Bambu Kiram ini jika dilihat bentuknya mirip jukung. Jukung adalah sebutan untuk perahu tradisional suku Banjar di Kalsel.
2. Belanting Bambu
Masjid ini memakai konsep ‘Balanting Bambu’. Yaitu, alat penuntun dan penolong seseorang dalam melalui sungai berliku, berjeram, dan deras.
3. Bambu Khusus
Bangunan masjid ini dibuat dari pohon bambu khusus yakni bambu langka dari Pegunungan Meratus.
Aneka bambu ukuran besar dan kecil menjadi tangga, tiang, dan ventilasi disusun menjadi dinding.
4. Ramah Lingkungan
Elemen ramah lingkungan dapat dilihat dari mayoritas penggunaan bambu sebagai material bangunannya.
5. Warna
Warna dari masjid ini didominasi oleh warna asli bambu yakni cokelat dan kuning di bagian eksterior juga bagian interiornya.
6. Nama Asli
Masjid Bambu Kiram ini disebut demikian karena berada di Desa Kiram. Sejatinya namanya adalah Masjid KH Abdul Qadir Hasan. ***