PALANGKA RAYA, borneoreview.co – Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi provinsi dengan inflasi terendah di Pulau Kalimantan per Agustus 2024. Sementara Kalimantan Timur (Kaltim) meraih prestasi sebaliknya.
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menyatakan inflasi Kalteng yakni 1,29 persen (year-on-year/yoy). Sedangkan Kaltim di angka 2,13 persen.
“Bagi daerah yang memiliki konsistensi tinggi agar melakukan intervensi dan langkah-langkah lebih bervariasi,” katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024 yang diikuti melalui konferensi video dari Palangka Raya, Selasa (3/9/2024).
Adapun inflasi Kalteng pada Agustus 2024 yakni 1,29 persen (yoy), lebih rendah dibanding provinsi lain di Pulau Kalimantan seperti Kalimantan Barat 1,47 persen, Kalimantan Utara 1,59 persen, Kalimantan Selatan 1,71 persen, dan Kaltim 2,13 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng menjelaskan inflasi provinsi setempat per Agustus 2024 adalah 1,29 persen (yoy), atau mengalami peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 104,19 pada Agustus 2023 menjadi 105,53 di bulan yang sama tahun ini.
“Catatan itu berdasarkan pantauan kami di empat kabupaten/kota di provinsi ini. Keempat kabupaten itu, yakni Kota Palangka Raya, Sampit, Kapuas, dan Sukamara,” kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti.
Pemprov Kalteng menyatakan senantiasa berkomitmen mengendalikan tingkat inflasi melalui berbagai program dan kegiatan.
Pemerintah pusat bahkan menilai Pemprov Kalteng berhasil dan konsisten dalam pengendalian inflasi daerah, sehingga memberikan penghargaan Insentif Fiskal 2024.
Pemprov Kalteng menerima penghargaan insentif fiskal tahun anggaran 2024 kategori Pengendalian Inflasi Daerah Periode I bersama tiga provinsi lainnya. Besaran insentif tahun berjalan 2024 yang diterima Kalteng adalah sebesar Rp5,7 miliar lebih.
“Berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Kalteng maupun menjaga daya beli masyarakat terus kami lakukan, di antaranya dengan menggelar pasar murah, pasar penyeimbang, Gerakan Pangan Murah, maupun melalui program dan kegiatan lainnya,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (Ant)