Pemprov Kalbar Dorong Peningkatan SDM Lewat Pelatihan Kompetensi

Pemprov Kalbar

PONTIANAK, borneorview.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja di daerah tersebut melalui pelatihan berbasis kompetensi.

“Program ini menjadi salah satu strategi utama Pemprov Kalbar dalam menekan angka pengangguran sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja di tingkat nasional dan global,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalbar Hermanus dalam pembukaan pelatihan berbasis kompetensi di Pontianak, Senin (20/10/2025).

Ia mengatakan pelatihan berbasis kompetensi bentuk komitmen Pemprov Kalbar dalam menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa setiap peserta pelatihan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga keterampilan praktis yang diakui dan dibutuhkan industri,” ujarnya.

Dia mengatakan saat ini banyak lulusan pendidikan formal belum siap kerja karena kurang pengalaman dan kemampuan teknis.

Melalui pelatihan berbasis kompetensi, kata dia, peserta dibekali keterampilan aplikatif dan sertifikasi profesi yang menjadi nilai tambah ketika memasuki dunia kerja.

Ia menjelaskan pelatihan ini juga bertujuan menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan masyarakat produktif.

Dengan bekal keterampilan yang diperoleh, dia mengharapkan, peserta mampu membuka peluang usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan sekitar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, jumlah penduduk usia kerja pada Februari 2025 mencapai 4,31 juta orang, meningkat sekitar 66 ribu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalbar tercatat 4,23 persen, naik 0,03 persen poin dari periode Februari 2024. Kondisi ini menunjukkan peningkatan jumlah angkatan kerja yang belum diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja.

“Masalah utama ketenagakerjaan bukan hanya lapangan kerja yang terbatas, tetapi juga ketidaksesuaian antara kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Itu sebabnya kami memperkuat pelatihan yang terarah dan berbasis permintaan pasar,” ujarnya.

Pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan UPT Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja (PKPTK) Kalbar mencakup sejumlah kejuruan, antara lain otomotif, teknik las, listrik, teknologi informasi, serta bisnis dan manajemen. Program ini didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman dan fasilitas praktik yang terus diperbarui.

Selain pelatihan teknis, Disnakertrans juga mendorong pengembangan kewirausahaan produktif bagi peserta yang telah menyelesaikan pelatihan. Peserta didorong memanfaatkan keterampilan untuk membangun usaha mikro di sektor jasa dan industri kreatif yang potensial di Kalbar.

Hermanus menyebut revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di Kalbar menjadi fokus utama untuk memperluas akses masyarakat terhadap pelatihan vokasi. BLK diarahkan menjadi pusat pengembangan kompetensi, sertifikasi, dan inkubasi wirausaha yang terintegrasi dengan kebutuhan daerah.

Ia menegaskan peningkatan kualitas SDM menjadi faktor kunci dalam menghadapi era digital dan perubahan struktur ekonomi.

“Tenaga kerja kita harus adaptif terhadap teknologi, mampu bekerja lintas sektor, dan produktif. Pelatihan ini bagian dari upaya menyiapkan SDM Kalbar yang unggul dan siap bersaing,” katanya.

Ke depan, Pemprov Kalbar berkomitmen memperluas jangkauan program pelatihan hingga ke kabupaten dan kota. Dengan dukungan dunia industri dan lembaga sertifikasi, diharapkan pelatihan berbasis kompetensi dapat memberikan dampak nyata terhadap penurunan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, kami yakin kualitas SDM Kalbar akan semakin meningkat. Tenaga kerja yang terampil adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif,” ujarnya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *