Bimtek Kepenulisan Bengkayang untuk Abadikan Budaya Kearifan Lokal

bimtek

BENGKAYANG, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepenulisan dalam upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang melalui Plt Kepala Bidang Perpustakaan Aleksi menyampaikan, kegiatan bimtek ini bertujuan mendorong masyarakat untuk menulis dan mendokumentasikan kekayaan budaya lokal yang ada di setiap wilayah di Bengkayang.

“Bimtek ini menjadi sarana menggali nilai-nilai budaya dan kearifan lokal agar tidak hilang. Melalui tulisan, budaya Bengkayang dapat diabadikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, hasil karya peserta nantinya akan dihimpun menjadi satu naskah dan diterbitkan sebagai buku ber-ISBN. Langkah ini diharapkan dapat memperkaya literasi daerah sekaligus menjadi referensi bagi masyarakat luas untuk mengenal potensi budaya Bengkayang.

Dia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan literasi yang berorientasi pada pelestarian budaya lokal.

Ketua Komunitas Penulis Borneo Jaya (KPBJ) Kalbar yang juga alumni mentor Forum Indonesia Menulis (FIM) Suandi, memberikan motivasi dan panduan praktis dalam menulis esai dan artikel bertema budaya. Menurutnya, menulis merupakan cara untuk mengabadikan sejarah dan menjaga keberadaan suatu peradaban.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di tengah masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah cara untuk meninggalkan jejak dan memastikan kita tetap dikenal,” ujar Suandi.

Ia mendorong peserta untuk menulis tentang tradisi, bahasa daerah, kuliner khas, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Bengkayang yang kaya makna. Melalui tulisan-tulisan tersebut, diharapkan muncul penulis-penulis daerah yang mampu memperkenalkan kearifan lokal Bengkayang ke tingkat yang lebih luas.

Kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada pelatihan, tetapi menjadi langkah awal lahirnya komunitas penulis lokal yang konsisten mendokumentasikan budaya daerah. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *