JAKARTA, borneoreview.co – Subholding PTPN IV PalmCo memamerkan tiga proyek transformasi sawit rendah emisi di ajang Conference of the Parties ke-30 (COP30) Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Belem, Brasil.
Proyek transformasi sawit ini adalah yang masuk dalam daftar 40 Proyek Karbon Indonesia yang ditawarkan kepada komunitas global.
Ketiga proyek sawit rendah emisi ini adalah Biogas Cofiring POME, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Pasir Mandoge, dan Biogas Cofiring Sei Tapung.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sawit mampu menjadi bagian dari solusi iklim,” kata Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/11/2025).
“Melalui proyek energi terbarukan melalui pengelolaan limbah seperti biogas yang berbasis circular economy,” tambahnya.
Biogas Cofiring POME di Lubuk Dalam yang telah memperoleh sertifikasi Sistem Perdagangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).
Dua proyek lain, yang tengah menuju sertifikasi, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Pasir Mandoge dan Biogas Cofiring Sei Tapung.
Melalui proyek-proyek itu, limbah cair kelapa sawit (POME) diolah menjadi energi terbarukan yang dapat langsung mengurangi emisi gas rumah kaca.
Jatmiko mengatakan, partisipasi PalmCo dalam daftar 40 Proyek Karbon Indonesia memberi sinyal bahwa upaya dekarbonisasi sawit mulai bergerak dari skala proyek ke skala industri.
Skema pembiayaan karbon internasional, lanjutnya, membuka peluang baru bagi modernisasi perkebunan, sekaligus meningkatkan daya saing sawit Indonesia di tengah tuntutan pasar global yang semakin ketat.
“Ini bukan sekadar pencapaian perusahaan, tetapi wujud kontribusi kami untuk posisi Indonesia dalam diplomasi iklim dunia,” ujar Jatmiko.
Selain itu, ia mengatakan, COP30 juga menjadi panggung bagi PalmCo untuk menyampaikan peta jalan dekarbonisasinya.
Salah satu proyek strategis yang sedang dikebut adalah pembangunan fasilitas Compressed Bio Methane Gas (CBG), yang kini memasuki tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2026.
Energi bersih dari fasilitas tersebut direncanakan dipasok ke PT Pertagas Niaga melalui skema jual-beli jangka panjang dengan model Build-Own-Operate-Transfer.
Proyek CBG merupakan bagian dari 47 inisiatif energi terbarukan yang disiapkan PalmCo hingga 2030, mencakup perluasan pemanfaatan biogas, cofiring, biomassa, biodiesel, dan pembangunan sejumlah PLTBg baru.
“Dengan implementasi penuh peta jalan itu, PalmCo menargetkan penurunan emisi hingga 1.067.760 ton CO2e pada tahun 2030, atau setara penurunan 54,46 persen dibandingkan skenario business as usual,” ujar Jatmiko.(Ant)
