JAKARTA, borneoreview.co – Hujan masih berpeluang turun di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa, hari ini.
Menurut informasi cuaca yang disiarkan di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan ringan hingga sedang berpeluang turun di wilayah pesisir barat dan tengah Aceh seperti Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Sabang.
Bagian wilayah Sumut seperti Medan, Binjai, dan Tanjung Balai diprakirakan berawan tebal pada siang hari, sementara daerah pesisir timur dan sekitar Danau Toba berpeluang menghadapi hujan ringan pada siang hingga sore hari.
Bagian wilayah Sumbar seperti Padang, Bukittinggi, dan Pariaman diprakirakan berawan, tetapi daerah pegunungan dan pesisir barat diprakirakan hujan ringan.
BMKG mengingatkan bahwa bagian wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar masih perlu mewaspadai dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa.
Seperti diketahui, wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar sedang menghadapi dampak bencana banjir dan tanah longsor.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (1/12/2025) telah menyebabkan total 442 orang meninggal serta memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Terkait itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR Ganesha untuk mengangkut personel SAR dan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana.
Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo di Dermaga Inggom, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/12/2025) malam, menyampaikan bahwa KN SAR Ganesha akan diberangkatkan ke Sumatera dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa (2/12/2025) pagi.
“Kami men-deploy personel dan membawa logistik titipan untuk saudara-saudara kita di sana,” katanya merujuk pada korban bencana alam di wilayah Provinsi Aceh, Sumut, dan Sumbar.
KN SAR Ganesha dijadwalkan berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju ke Padang selama sekitar 33 jam dan kemudian melanjutkan pelayaran menuju ke Sibolga, Sumut.
Kapal tersebut akan difungsikan sebagai sarana transportasi petugas dan pengiriman bantuan ke daerah-daerah terdampak bencana yang masih susah dijangkau melalui jalur darat.
Selain mengerahkan kapal, Bramantyo mengatakan, Basarnas mengoperasikan helikopter untuk mendukung upaya penanganan dampak bencana alam di Pulau Sumatera.
Satu helikopter akan diterbangkan dari Lampung menuju ke Sibolga dan helikopter yang lain akan diberangkatkan dari Lanud Atang Sandjaya di Jawa Barat menuju ke Medan.
“Selama kita masih mampu, kita akan maksimalkan. Kebutuhannya di sana besar dan kita akan terus memperkuat operasi,” kata Bramantyo, yang didampingi oleh Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika.
“Kita tahu kondisinya di lapangan masih berat. Karena itu, seluruh perkuatan kita kirim agar operasi berjalan optimal,” katanya.
Basarnas memberangkatkan personel tambahan yang meliputi 43 potensi SAR dan 21 petugas penyelamat dari Kantor SAR Jakarta, Bandung, dan Banten untuk mendukung upaya penanganan dampak bencana di Pulau Sumatera.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii sebelumnya menyatakan bahwa lebih dari 6.000 personel SAR telah dikerahkan untuk mendukung operasi tanggap darurat bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang menghadapi bencana alam sejak 25 November 2025.
Dia memerinci, sebanyak 389 orang yang terdiri atas 165 personel Basarnas dan 224 potensi SAR ditugaskan untuk membantu penanganan dampak banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Aceh, termasuk Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie.
Sebanyak 121 personel Basarnas dan 5.378 potensi SAR dilibatkan dalam operasi tanggap darurat bencana pimpinan Kantor SAR Medan di bagian wilayah Sumatera Utara yang terdampak bencana, termasuk Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Mandailing Natal, dan Humbang Hasundutan.
Di Sumatera Barat, Kantor SAR Padang mengerahkan 128 personel serta kapal dan helikopter untuk menangani dampak tanah longsor dan banjir bandang di Agam, Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan kota/kabupaten yang lain. (Ant)
