LEBONG, borneoreview.co – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah I Bengkulu melakukan penelusuran kemunculan harimau sumatra di wilayah Kabupaten Lebong beberapa hari belakangan.
Ini setelah ada kabar soal harimau Sumatra yang hadir di permukiman dan memangsa hewan ternak milik warga.
“Tim menemukan jejak harimau Sumatra dan sisa tulang ternak jenis kambing yang dimangsa harimau tersebut,” kata Kasi Konservasi BKSDA Wilayah I Bengkulu, Said Jauhari, Senin (8/12/2025).
Dia menjelaskan, tim yang dimaksu merupakan gabungan BKSDA, TNKS, TNI/Polri dan perangkat Desa Tunggang.
“Penelusuran di sekitar hutan kawasan PLTA MHE di Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong ” tambahnya.
Informasi diperoleh pihaknya tentang kemunculan harimau Sumatra di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara tersebut setelah adanya laporan warga yang kehilangan ternak kambing dan diduga dimangsa pada Selasa (2/12/2025).
“Sementara ini kondisi di Desa Tunggang sudah kondusif. Tidak ada laporan baru dari warga setempat, cuma tetap waspada bagi warga sekitar khawatir kejadian berulang atau kembali ke kampung,” katanya.
Pihaknya bersama tim gabungan sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan memastikan jejak yang ditemukan adalah jejak harimau Sumatra.
“Tim Resort KSDA Lebong saat ini masih terus melakukan pemantauan ke lokasi kemunculan harimau Sumatra, warga selalu kami ingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan diri dan tidak bepergian ke hutan,” katanya.
Pada 29 September 2025, di Kabupaten Lebong, khususnya Desa Air Kopras, Kecamatan Pinang Belapis, beredar video kemunculan harimau Sumatra di wilayah itu yang diduga sedang berburu babi di perkebunan sawit warga.
Video kemunculan harimau Sumatra di Kecamatan Pinang Belapis itu diperkirakan pihak BKSDA bukanlah HOAKS.
Pasalnya, lokasi munculnya berdekatan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Lebong yang merupakan habitat harimau Sumatra tersebut (Ant)
