BANJARBARU, borneoreview.co – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanah Laut (Tala), Polda Kalimantan Selatan, tengah menyelidiki kasus kematian tragis tiga pendulang emas yang diduga tertimpa tanah longsor saat sedang bekerja. Kejadian tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.
Kasat Reskrim Polres Tanah Laut, AKP Satria Madangkara Syarifuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait insiden ini pada Selasa malam (10/09/2024), sekitar pukul 22.45 WITA.
Setelah menerima laporan dari warga, petugas kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan penyelidikan.
“Kami sedang mendalami kasus ini karena adanya tiga orang yang tewas saat melakukan aktivitas pendulangan emas,” ujar Satria di Pelaihari, Rabu (11/09/2024).
Ketiga korban yang tewas dalam peristiwa tersebut diidentifikasi sebagai Zainudin, warga Desa Martadah Baru, Kecamatan Tambang Ulang; Abdullah, warga Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru; serta Fadli, warga Jalan A Yani, Desa Tambang Ulang. Berdasarkan keterangan saksi, tanah di sekitar area pendulangan emas tiba-tiba longsor dan menimbun ketiga korban saat mereka tengah menggali pasir emas.
Satria menjelaskan, salah satu saksi mata yang berada di lokasi kejadian langsung meminta bantuan warga setempat untuk melakukan evakuasi. “Ketiga korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.00 WITA dengan bantuan warga serta relawan setempat, dan mereka langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan,” tambahnya.
Untuk sementara, lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi, dan penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung. Petugas tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Martadah Baru, Slamet Prayitno, mengonfirmasi bahwa dua dari tiga korban yang tewas adalah kakak beradik. “Ketiga korban sudah dimakamkan oleh keluarga masing-masing pada Rabu pagi (11/09/2024),” tuturnya.