BANJARBARU, borneoreview.co – Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Banjarbakula Provinsi Kalimantan Selatan telah memulai uji coba pengaliran air setelah menyelesaikan perbaikan kebocoran pipa transmisi di Area Sei Landas, Desa Mandikapau, Kabupaten Banjar. Kepala BPAM Banjarbakula, Muhammad Berty Nakir, menyampaikan bahwa proses penyambungan pipa telah selesai 100 persen, namun saat ini masih dalam tahap uji coba.
“Kami uji coba menyuplai sekitar 200 liter per detik pengaliran air dari Intake Mandikapau ke Instalasi Pengolahan Air Minum (WTP) di BPAM Pinus,” ujar Berty pada Kamis (26/9).
Jika tahap uji coba berjalan lancar dan normal, BPAM Banjarbakula berencana menyambungkan aliran air tersebut ke sejumlah perusahaan air minum, termasuk PTAM Intan Banjar.
Sebelumnya, BPAM Banjarbakula melakukan perbaikan terhadap kebocoran pipa transmisi air baku di lokasi yang sama pada Sabtu (21/9). Petugas melakukan penggalian tanah dan mengeringkan jalur sebelum pemasangan klem pada bagian pipa yang bocor.
Menurut petugas, kebocoran pipa disebabkan oleh kurangnya fleksibilitas pipa jenis GRP saat terjadi guncangan, yang dibandingkan dengan pipa berjenis HDPE. Oleh karena itu, BPAM Banjarbakula bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan akan mengganti seluruh pipa GRP sepanjang 5 kilometer dengan pipa HDPE yang lebih tahan terhadap tekanan.
Proses pergantian pipa mencakup pemotongan, pengecoran, dan pengeringan, yang diperkirakan memakan waktu beberapa hari. Selama perbaikan, BPAM Banjarbakula, bersama instansi terkait seperti Dinas Satpol PP, Dinas Damkar, BPBD, dan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel, telah mendistribusikan air tangki bagi warga terdampak.
Berty juga mengimbau warga yang mengalami penurunan suplai air bersih akibat perbaikan ini untuk menghubungi BPAM Banjarbakula melalui layanan telepon di nomor 0821490922272 untuk permohonan air secara kolektif. (Ant)
