BARITO UTARA, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara, Kalimantan Tengah meluncurkan program inovasi “Labu Air” yaitu Layanan Ambulans Antar Pasien Gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pemkab Barito Utara berencana untuk mengembangkan program tersebut, pasalnya saat ini memang baru layanan ambulans gratis untuk jemput dari rumah ke RSUD Muara Teweh.
“Saya apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direktur RSUD Muara Teweh yang telah menginisiasi proyek perubahan yang Insyaallah akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Barito Utara, khususnya untuk saat ini di dalam Kota Muara Teweh,” kata Penjabat Bupati Barito Utara, Muhlis, usai meluncurkan program “Labu Air” di Muara Teweh, Jumat (4/10/2024).
Selain itu, kata dia, penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan Bank BNI dan BSI Muara Teweh atas CSR mobil ambulans yang diberikan kepada RSUD Muara Teweh dan diharapkan ke depannya “Labu Air” ini dapat berkembang untuk seluruh masyarakat Barito Utara.
“Ke depannya saya mengharapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara dan Kepala BPJS Cabang Muara Teweh serta dunia usaha dan perbankan dapat mendukung penuh program mulia ini,” pinta Muhlis.
Ia menegaskan, pemerintah daerah hanya mengandalkan APBD Barito Utara yang tentu terbatas, akan tetapi jika dari sektor usaha dan perbankan juga turut andil dalam hal ini, dirinya optimistis “Labu Air” ke depannya akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan dan ini akan menjadi ladang amal bagi semua.
“Saya mengajak kepada kita semua untuk bersatu padu, bergandengan tangan untuk memberikan pengabdian terbaik bagi kemajuan Barito Utara dan yang paling utama adalah untuk kesejahteraan masyarakat di daerah ini yang sama-sama kita cintai,” kata Muhlis.
Direktur RSUD Muara Teweh dr Tiur Maida mengatakan program “Labu Air” merupakan akronim dari LAyanan amBUlans Antar pasIen gRatis, yaitu suatu upaya optimalisasi pelayanan di RSUD Muara Teweh dengan menyediakan fasilitas ambulans gratis bagi masyarakat yang membutuhkan layanan IGD di dalam ruang lingkup Kota Muara Teweh.
“Labu Air” (Ambulans) merupakan bentuk CSR dari jejaring BNI dan BSI yang akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.
“Aksi perubahan ini dilatarbelakangi dari laporan layanan IGD dan ICU tahun 2023 dan 2024 yang menunjukkan tingginya pasien yang dirawat di ICU berasal dari IGD,” katanya tanpa merinci jumlah pasien tersebut.
Menurut dia, inovasi ini diharapkan dapat mengurangi tingkat keterlambatan pasien menuju RSUD (IGD), mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian yang diakibatkan keterlambatan dan kekurangpahaman tentang kondisi darurat.
Metode pemesanan “Labu Air” ini sesuai dengan alur yang sudah ada yaitu melalui call center atau langsung ke Service Center di IGD 24 jam yang sudah dilengkapi dengan petugas yaitu perawat dan sopir ambulans.
“Diharapkan semua petugas bekerja sesuai dengan SOP dan didukung oleh pemerintah daerah, stakeholder terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh masyarakat di daerah ini,” kata dr Tiur.
Ia juga mengatakan inovasi “Labu Air” ini ]sifatnya sosial dari dan untuk masyarakat. Dengan adanya inovasi ini, masyarakat yang belum memiliki mobilisasi ke IGD akan sangat terbantu.
“Dan ini masih dilaksanakan hanya untuk di sekitaran Muara Teweh di dua kelurahan,” kata dr Tiur.
Direktur RSUD Muara Teweh juga mengatakan bahwa untuk sebuah inovasi itu harus berkembang dan untuk saat ini pihaknya masih mampu melangkah di wilayah Kota Muara Teweh.
“Ke depannya untuk jangka panjang nanti atau untuk tahun depan, dan kalau memang ada pihak jejaring dari RSUD memberikan sumbangsih semacam CSR, kita mulai lagi, masuk lagi di satu kecamatan terdekat, itu harapan kita ke depannya inovasi Labu Air ini,” kata dr Tiur Maida.
(Ant)