Kementan Dorong Pertanian Modern di Kapuas, Targetkan Swasembada Beras Nasional

Kementan Dorong Pertanian Modern di Kapuas, Targetkan Swasembada Beras Nasional

PALANGKA RAYA, borneoreview.co – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus melakukan pendampingan bagi sarjana pertanian dan petani milenial di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya membangun pertanian modern berbasis teknologi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa pemerintah tengah bertransformasi dari sistem pertanian tradisional menuju pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi canggih serta mekanisasi. Program ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Kami diminta oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membangun pertanian modern, dan sekarang kita tengah memulai pekerjaan di beberapa wilayah seperti Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan yang nantinya akan menjadi lumbung pangan Indonesia,” ujar Mentan Andi Amran, Minggu di Jakarta.

Salah satu target utama dari program ini adalah pembukaan lahan sawah baru seluas 500 ribu hektare di Kalimantan Tengah. Dari satu kali panen, setiap hektare sawah diproyeksikan menghasilkan 5 ton gabah kering, atau 10 ton per hektare dalam setahun. Dengan total produksi ini, Kalimantan Tengah diharapkan mampu menghasilkan 5 juta ton beras per tahun, yang akan berkontribusi besar pada pencapaian swasembada beras nasional.

“Jika seluruh proyek cetak sawah ini berjalan lancar, kita bisa mengatasi defisit beras nasional hanya dari produksi di Kalimantan Tengah. Strategi kita adalah menghentikan impor beras, mencapai swasembada, dan bahkan melakukan ekspor beras ke depan,” tambah Mentan.

Dalam upaya ini, Kementan juga melibatkan mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta peserta magang dan alumni Polbangtan. Mereka diharapkan bisa membantu langsung di lapangan dengan menerapkan ilmu pertanian modern yang telah dipelajari, serta berbagi pengalaman dengan petani lokal.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya peran mahasiswa dan alumni dalam mendukung program pertanian di Kapuas. Menurutnya, keterlibatan generasi muda sangat diperlukan dalam mengelola dan mengoperasikan alat mesin pertanian (alsintan) yang menjadi bagian penting dari konsep pertanian modern.

“Kehadiran mereka bertujuan agar dapat secara langsung mempraktikkan pertanian modern, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, serta bertukar pengalaman dengan petani lokal,” jelas Idha.

Idha juga menyebutkan bahwa pertanian modern melibatkan petani milenial dalam berbagai aspek penggunaan teknologi, yang bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas, khususnya pada tanaman padi. Kementerian Pertanian terus memperluas areal tanam padi di Indonesia, sejalan dengan pemanfaatan teknologi pertanian yang canggih.

Dalam kegiatan pendampingan ini, BPPSDMP juga mengadakan diskusi dengan para petani milenial dan alumni Polbangtan untuk membahas kendala yang dihadapi serta solusi yang dapat diterapkan di lapangan. Kepala BPPSDMP memberikan motivasi kepada mereka agar dapat berperan aktif dalam menyukseskan pertanian modern di Kapuas.

Pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen Kementan untuk mengawal program pertanian modern di Kalimantan Tengah, yang diharapkan dapat menjadi model dalam upaya mencapai swasembada beras dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor beras. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *