NUNUKAN, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Kalimantan Utara, gencar meningkatkan pengembangan industri garam Gunung Krayan, salah satunya dengan melatih pengemasan produk kepada puluhan pelaku industri kecil menengah.
Sebgai informasi, garam Gunung Krayan memiliki kualitas yang unik dan telah dikenal di pasar lokal maupun mancanegara. Karena itu, Pemkab Nunukan ingin meningkatkan nilai tambah produk tersebut dan membuka peluang pasar yang lebih luas,
“Ini untuk meningkatkan nilai tambah produk garam lokal dan membuka peluang pasar yang lebih luas, termasuk potensi ekspor,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nunukan, Sabri di Nunukan, Selasa (8/10/2024).
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan memberikan pelatihan pengemasan kepada puluhan UMKM di daerah perbatasan RI-Malaysia, tepatnya Desa Pa’Kebuan, Kecamatan Krayan Timur pada Senin (7/10/2024).
Selain untuk meningkatkan nilai tambah produk garam lokal dan membuka peluang pasar yang lebih luas, pengemasan yang baik diyakini memberikan identitas pada produk garam Krayan dan meningkatkan daya saing di pasaran.
Garam gunung Krayan memiliki kualitas yang unik dan telah dikenal di pasar lokal maupun mancanegara. Namun, selama ini pelaku UMKM garam masih menghadapi kendala dalam hal pengemasan. Produk mereka seringkali dikemas secara sederhana tanpa label, sehingga kurang menarik bagi konsumen modern.
Lewat pelatihan ini, pelaku UMKM diberikan pemahaman tentang pentingnya desain kemasan yang menarik, labeling yang sesuai, dan perizinan usaha. Selain itu, mereka juga dibantu dalam proses pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS).
“Dengan kualitas yang baik dan kemasan yang menarik, kami yakin garam Krayan memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor,” tambah Sabri.
Ketua kelompok UMKM garam, Martinus, menyambut baik inisiatif Pemkab Nunukan ini. “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini, dan kami yakin dengan pengemasan yang lebih baik, garam produksi kami bisa lebih dikenal dan laku di pasaran,” ungkapnya.
Potensi garam Gunung Krayan sebagai komoditas ekspor sangat menjanjikan. Namun, beberapa tantangan perlu diatasi, seperti standarisasi kualitas. Perlu adanya standarisasi kualitas garam agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang konsisten dan memenuhi standar pasar.
Kedua, pemerintah daerah perlu memastikan ketersediaan sumber daya alam ini untuk jangka panjang. “Perlu juga melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan transportasi untuk memudahkan distribusi produk garam ke pasar,” ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama dari seluruh pihak, garam gunung Krayan diyakini terus menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Nunukan dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Ant)