BANDUNG, borneoreview.co — Kasus seorang anggota Polsek Pameungpeuk berinisial YY yang diduga terlibat asusila di salah satu penginapan di wilayah selatan Garut tengah menjadi sorotan publik setelah video penggerebekan oleh warga viral di media sosial.
Menurut informasi, oknum polisi tersebut berada di penginapan bersama seorang wanita yang bukan istrinya, melainkan istri orang lain. Saat penggerebekan berlangsung, YY melarikan diri, namun berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian keesokan harinya. Kepala Polres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, menjelaskan bahwa anggota tersebut kini sedang menjalani proses hukum di Propam Polres Garut.
Fajar menambahkan, kasus ini tidak hanya ditangani dari segi kode etik, tetapi juga di proses hukum pidana, setelah suami dari wanita yang bersama YY melapor ke Polres Garut.
“Ada dua proses yaitu proses pidana dan kode etik,” jelasnya.
Selain kasus YY, Polres Garut juga memproses hukum dua anggota lain yang melanggar disiplin dan kode etik, termasuk desersi atau meninggalkan tugas tanpa izin yang telah berujung pada pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Viralnya video penggerebekan ini telah memicu perhatian luas dari masyarakat, di mana dalam rekaman tersebut terlihat sejumlah warga mendatangi kamar penginapan dan berkonfrontasi dengan oknum polisi, yang kemudian melarikan diri meninggalkan wanita tersebut.
“Kami pastikan tindakan tegas akan diambil, dengan ancaman PTDH bagi yang bersangkutan,” tegas Fajar dalam konferensi pers mengenai penanganan kasus ini.
Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh anggota Polri untuk mematuhi kode etik dan menjaga integritas sebagai aparat penegak hukum.
