JAKARTA, borneoreview.co – Selain dikenal sebagai Presiden Indonesia, Prabowo Subianto juga merupakan sosok berpengaruh di dunia bisnis, terutama di sektor pertambangan. Ia memiliki keterlibatan signifikan dalam berbagai perusahaan yang beroperasi di bidang energi dan perkebunan, khususnya di wilayah Kalimantan Timur.
Salah satu perusahaan yang dikelolanya adalah PT Nusantara Kaltim Kol, yang didirikan pada tahun 2005. Perusahaan ini mengelola area tambang batu bara seluas 11.040 hektar di Kutai Timur dan berfokus pada penyediaan energi untuk kebutuhan domestik serta ekspor.
Prabowo juga memiliki PT Nusantara Energi, sebuah perusahaan tambang dan perkebunan kelapa sawit yang berdiri sejak 2001. Berlokasi di Berau, Kalimantan Timur, perusahaan ini mengelola lahan seluas 4.793 hektar. Diversifikasi usaha ini mendukung pasokan bahan baku untuk industri lokal sekaligus memperkuat sektor perkebunan Indonesia.
Dalam sektor batu bara, Prabowo mengendalikan PT Nusantara Energi Indcol, sebuah holding yang memegang saham signifikan di berbagai perusahaan tambang, termasuk PT ACA Resources. Posisi ini memungkinkan kontrol strategis atas rantai pasokan batu bara nasional.
Untuk memperluas cakupan bisnisnya, Prabowo juga mengelola PT Er Bara Persada Nusantara dengan lahan tambang seluas 14.980 hektar di Kutai Timur. Di perusahaan ini, ia memiliki saham sebesar 0,01%, sementara saham mayoritas dipegang oleh PT Nusantara Energi Kol.
Tidak hanya itu, ada juga PT Nusantara Waha Ol, yang menguasai area tambang batu bara seluas 14.890 hektar di Kutai Timur. Fokus pada sumber daya batu bara di wilayah ini memperkuat peran Prabowo dalam sektor energi fosil nasional.
Sebagai pemimpin sekaligus pengusaha, pengaruh Prabowo terasa tidak hanya pada ekonomi Kalimantan Timur tetapi juga pada ketahanan energi Indonesia secara keseluruhan. Perannya menunjukkan keseimbangan antara pengambilan kebijakan dan pengelolaan bisnis strategis. (Tim)
