Pencegahan Stunting di Kabupaten Banjar: Rapat Koordinasi TPPS Fokus Verifikasi Sasaran dan Audit Kasus

BANJAR, borneoreview.co – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terus berupaya keras dalam pencegahan stunting. Kali ini, mereka menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dilaksanakan di Banjarbaru.

Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyi, menjelaskan bahwa rakor ini bertujuan untuk mengevaluasi serta merencanakan strategi dalam percepatan penurunan stunting, termasuk pembinaan dan koordinasi dengan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat. “Agenda utama kami adalah verifikasi kondisi sasaran audit kasus stunting serta sasaran pencegahan stunting di beberapa kecamatan, seperti Martapura, Martapura Barat, Astambul, Karang Intan, Beruntung Baru, dan Sambung Makmur,” terang Habib Idrus yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Kabupaten Banjar.

Rakor ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor risiko stunting yang ada di daerah tersebut, yang nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan pencegahan stunting ke depan. “Kami ingin peserta rakor mendapatkan informasi langsung dari pakar agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka dalam menangani masalah stunting,” tambahnya.

Selain itu, hasil dari kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan diseminasi audit kasus stunting di Kabupaten Banjar. Hasil kajian yang telah dilakukan akan disampaikan kepada setiap SKPD yang bertanggung jawab dalam TPPS, untuk kemudian dijadikan acuan dalam langkah-langkah selanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Habib Idrus juga menyerahkan bingkisan kepada ibu hamil dan menyusui sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan ibu dan anak di Kabupaten Banjar.

Turut hadir dalam rakor tersebut adalah Kepala Bappedalitbang, Kepala Dinkes, Kepala DPMD, tim pakar audit kasus stunting Kabupaten Banjar, serta perwakilan pengelola program gizi dari puskesmas dan sejumlah undangan lainnya.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak terkait, diharapkan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Banjar dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi kesehatan generasi mendatang. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *