PONTIANAK, borneoreview.co – Ada sebuah program terkait pelestarian alam di Bukit Bangkirai di Kutai Kartanegara, namanya adopsi pohon
Praktiknya, adopsi pohon di Bukit Bangkirai ini persis dengan adopsi lainnya seperti anak ataupun hewan. Dan, biayanya pun relatif tidak mahal.
Nah, di Bukit Bangkirai Kutai Kartanegara ini siapa pun bisa melakukan adopsi pohon yang sesuai demi pelestarian alam.
Melansir berbagai sumber, Rabu (22/10/2025), ada dua kawasan adopsi di Bukit Bangkirai yaitu pohon khas Kalimantan dan pohon buah khas Kalimantan.
Sekitar dua atau tiga tahun lalu, untuk mengadopsi pohon khas Kalimantan sekitar yaitu Rp2 juta di tahun pertama dan Rp1,5 juta di tahun selanjutnya.
Dana adopsi untuk pohon buah kalimantan lebih murah. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya melakukan perawatan.
Jika pohon baru ditanam, maka perawatan yang dibutuhkan meliputi penyiangan gulma, pemupukan, pemberian turus dan pagar.
Sedangkan untuk pohon yang sudah besar, maka perawatnya dengan menebang cabang ranting yang telah rapuh.
Sesuai namanya, vegetasi utama yang dapat ditemukan di Bukit Bangkirai adalah jenis pohon bangkirai (Shorea laevis). Pohon ini termasuk jenis kayu komersil yang kini tergolong langka.
Kayu bangkirai memiliki sifat yang kokoh seperti kayu ulin (kayu besi), sehingga banyak digunakan sebagai bahan bangunan tradisional di Kalimantan.
Selain pohon bangkirai juga dapat ditemukan aneka jenis flora eksotis lainnya. Terdapat beberapa jenis pohon kayu lainnya seperti keruing, meranti merah, kempas merah, dan ulin.
Sebagai informasi, Bukit Bangkirai dikelola oleh PT Inhutani I unit I Balikpapan. Letak destinasi ini berada di Kecamatan Samboja, dengan jarak dari pusat kecamatan hanya sekitar 20 km saja.
Apabila berangkat dari Kota Balikpapan, maka jarak yang ditempuh sekitar 58 km dan memakan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam.
Sementara dari Samarinda atau Tenggarong, jarak perjalanan yang harus ditempuh sekitar 150 km.
Wisata hutan tropis ini dibuka mulai pukul 07.30 dan ditutup pada jam 17.00 dan sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai.
Meskipun berada di tengah hutan, namun sudah disediakan gedung pertemuan yang dapat menampung sekitar 100 orang.
Tidak hanya itu, jika lapar bisa mendatangi restoran yang menyediakan menu yang bervariasi. Pun ada 1 barak outbound, 5 trek adventure jungle tracking yang memiliki jarak tempuh 2-6 km.
Dan, tentu saja ada Canopy Bridge dengan ketinggian sekitar 30 meter dari permukaan tanah.
Pihak pengelola juga sudah menyediakan camping ground bagi yang berencana kemah, musala, dan taman anggrek.***
