Akmal Malik Dorong Masjid di Kaltim Jadi Tempat Ramah Bagi Musafir

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik. ANTARA/Ahmad Rifandi.

SAMARINDA, borneoreview.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengimbau pengurus masjid di Kalimantan Timur untuk menyediakan fasilitas yang ramah bagi para musafir. Menurut Akmal, masjid-masjid di wilayah tersebut dapat menjadi tempat peristirahatan yang nyaman dan layak bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh.

“Saya sering kesulitan menemukan toilet dan tempat istirahat yang layak selama perjalanan ke daerah-daerah di Kaltim. Ini adalah peluang bagi pengurus masjid untuk ikut serta menyediakan fasilitas yang representatif bagi para musafir dan masyarakat luas,” ujar Akmal dalam pernyataannya di Samarinda, Minggu (3/11).

Akmal mencontohkan pengalamannya ketika melakukan perjalanan panjang dari Samarinda menuju Muara Wahau yang memakan waktu sekitar 10 jam. Selama perjalanan tersebut, ia mendapati minimnya fasilitas peristirahatan yang memadai, sehingga ia mengajak pengurus masjid untuk turut ambil bagian dalam menyediakan layanan dasar bagi para pelancong.

Dalam pertemuannya dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalimantan Timur, Akmal menyampaikan harapannya agar masjid dapat berfungsi sebagai tempat istirahat yang nyaman. “Saya memberikan arahan kepada mereka agar masjid menjadi wadah representatif yang nyaman disinggahi bagi orang yang bepergian,” katanya.

Selain itu, Akmal menyoroti minimnya tempat peristirahatan atau rest area yang disediakan pemerintah daerah sepanjang jalur perjalanan di Kaltim. Menurutnya, fasilitas dasar seperti toilet dan tempat istirahat seharusnya menjadi prioritas pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat.

“Kita abai menyiapkan pelayanan paling dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat. Padahal, model pelayanan seperti itu yang paling banyak digunakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Akmal Malik juga menekankan pentingnya masjid untuk berinovasi, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Beberapa program yang bisa dipertimbangkan oleh pengurus masjid, menurutnya, termasuk pembinaan akhlak bagi generasi muda dan penyediaan pangan melalui proyek seperti green house. Hal ini diharapkan dapat membantu menekan inflasi di tingkat daerah.

“Kita sungguh berharap kepada rumah ibadah, walaupun sekali lagi bukan konteks masjidnya tapi fungsinya, bagi saya ini adalah kesempatan bagi rumah-rumah ibadah di manapun untuk bisa dimakmurkan dalam arti melayani umat,” tambahnya.

Akmal berharap seruannya dapat direspons oleh masjid-masjid di Kaltim dengan menyediakan fasilitas yang lebih ramah dan mudah diakses oleh masyarakat yang sedang dalam perjalanan.

“Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pelayanan masyarakat yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi semua orang,” pungkasnya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *