Site icon Borneo Review

Anak-anak di Sekitar Tambang: Tantangan Akses Pendidikan dan Kesehatan

Pendidikan Anak

Anak harus terus memiliki semangat untuk belajar dan menggapai mimpi. (Ist)

PONTIANAK, borneoreview.co – Di balik kilauan industri tambang yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah, ada wajah-wajah kecil yang sering terlupakan: anak-anak yang tumbuh di sekitar wilayah tambang. Mereka tidak hanya menghadapi tantangan ekonomi keluarga, tetapi juga risiko kesehatan dan keterbatasan akses pendidikan yang berdampak pada masa depan mereka.

Akses pendidikan masih menjadi kendala utama bagi anak-anak di wilayah tambang. Jarak sekolah yang jauh, fasilitas transportasi yang terbatas, dan kondisi ekonomi keluarga yang menggantungkan pendapatan dari tambang kerap membuat anak terpaksa putus sekolah atau absen dalam jangka panjang.

Di beberapa wilayah tambang di Kalimantan dan Sumatera, anak-anak bahkan ikut membantu pekerjaan orang tua di tambang rakyat demi menambah penghasilan keluarga, sehingga pendidikan menjadi pilihan kedua. Kondisi ini menciptakan lingkaran kemiskinan antargenerasi yang sulit diputus.

Selain itu, kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai di sekitar tambang membuat kualitas pembelajaran tidak optimal. Anak-anak sering belajar dalam kondisi ruang kelas yang terbatas, dengan fasilitas sanitasi dan air bersih yang juga minim.

Paparan debu tambang, pencemaran air, dan polusi udara menjadi ancaman kesehatan serius bagi anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Mereka rentan mengalami gangguan pernapasan, penyakit kulit, hingga risiko keracunan akibat logam berat seperti merkuri dan timbal yang terkandung dalam air dan tanah.

Kondisi sanitasi yang buruk dan akses ke layanan kesehatan yang jauh dari pemukiman tambang semakin memperburuk situasi. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang, sementara pola makan yang tidak seimbang akibat keterbatasan ekonomi juga meningkatkan risiko stunting dan malnutrisi.

Masih ada harapan untuk anak-anak di sekitar tambang melalui berbagai langkah konkret:

1. Pendidikan Keliling dan Beasiswa
Program sekolah keliling atau rumah belajar yang mendatangi anak-anak di wilayah tambang dapat membantu mereka tetap mendapatkan akses pendidikan. Beasiswa dari pemerintah daerah atau perusahaan tambang juga dapat meringankan beban keluarga agar anak tidak harus bekerja.

2. Edukasi Kesehatan dan Layanan Kesehatan Keliling
Posyandu keliling dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk anak-anak perlu diperluas di wilayah tambang, diiringi edukasi pola hidup bersih kepada keluarga.

3. CSR Tambang yang Tepat Sasaran
Perusahaan tambang memiliki kewajiban tanggung jawab sosial (CSR) yang dapat diarahkan pada pembangunan sekolah, penyediaan air bersih, dan fasilitas kesehatan untuk masyarakat sekitar tambang.

4. Kolaborasi dengan Pemerintah dan NGO
Kerja sama dengan organisasi kemanusiaan dan pemerintah dapat membantu memperkuat intervensi kesehatan dan pendidikan secara berkelanjutan.

Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan masa depan mereka seharusnya tidak dikorbankan oleh dampak negatif industri tambang. Dengan langkah bersama antara pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan organisasi sosial, anak-anak di sekitar tambang dapat memiliki kesempatan yang adil untuk tumbuh sehat dan mengenyam pendidikan demi masa depan yang lebih baik.***

Exit mobile version