BANJAR BARU, borneoreview.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar menggelar rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan pada hari Ahad, 27 Oktober 2024, untuk membahas antisipasi potensi cuaca ekstrem di musim hujan. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana seperti banjir, gelombang pasang laut, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjar, Abdullah Fahtar, mengungkapkan bahwa pertemuan ini sangat penting mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi sejak awal bulan Oktober. “Hasil kajian dari BMKG menunjukkan bahwa di akhir Oktober ini akan terjadi curah hujan yang signifikan, terutama di Kecamatan Karang Intan dan Aranio,” ujarnya.
Fahtar menekankan pentingnya melakukan antisipasi sedini mungkin. BPBD juga telah mempersiapkan Tim Reaksi Cepat dan bekerja sama dengan Bidang Kedaruratan dan Logistik untuk mengatasi potensi kebakaran hutan dan lahan. Meskipun sumber daya manusia di BPBD setempat terbatas, mereka telah menyiapkan lima tangki besar berukuran enam ribu liter untuk suplai air bersih guna mengatasi dampak kekeringan.
Terkait pemberian bantuan bagi warga terdampak bencana, Fahtar menjelaskan bahwa BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dalam penanganan kebencanaan. “Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menindaklanjuti setiap kejadian bencana di wilayah ini,” tutupnya.
Dengan adanya langkah proaktif ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Banjar dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem. (Ant)