Site icon Borneo Review

Antisipasi Kebakaran, Lapas Sampit Gelar Simulasi

Kegiatan pelatihan dan simulasi penyelamatan kebakaran di Lapas Kelas IIB Sampit, Rabu (13/11/2024). ANTARA/HO-Lapas Sampit

SAMPIT, borneoreview.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) setempat menggelar pelatihan dan simulasi penyelamatan mengantisipasi musibah kebakaran di dalam Lapas.

Pihak Lapas Sampit menyatakan, keselamatan adalah prioritas utama. Jadi, melalui pelatihan dan simulasi kebakaran seluruh pegawai dapat memahami langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi keadaan darurat.

“Sehingga kita dapat melindungi diri, sesama dan lingkungan Lapas dengan lebih baik,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, di Sampit, Kamis (14/11/2024).

Kegiatan ini untuk menindaklanjuti Surat Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor PAS.6-PK.06.08-1136 Tahun 2024 Tentang Himbauan pemenuhan Sarana prasarana dan Simulasi Penyelamatan Kejadian Kebakaran di Dapur Satuan Kerja Pemasyarakatan.

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman dapur Lapas Kelas IIB Sampit dihadiri oleh pejabat struktural dan staf administrasi serta warga binaan yang bertugas sebagai tamping dapur.

Kegiatan tersebut, untuk melatih para pegawai dan tahanan pendamping (tamping) dapur agar mengetahui tindakan-tindakan yang harus dilakukan ketika ada insiden kebakaran di lingkungan dapur Lapas.

Meldy menegaskan, pentingnya simulasi ini sebagai langkah antisipasi menghadapi risiko kebakaran mengingat area Lapas yang terbatas itu diisi oleh hampir seribu warga binaan.

Selama simulasi, para peserta diajarkan teknik dasar penanggulangan kebakaran, mulai dari penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) hingga cara evakuasi yang aman dan cepat.

Instruksi langsung dari tim pemadam kebakaran memberikan wawasan praktis tentang bagaimana cara mengendalikan situasi darurat dengan tepat.

Peserta juga mendapat kesempatan untuk mempraktikkan teknik-teknik tersebut, memastikan bahwa mereka dapat menerapkannya secara efektif saat dibutuhkan.

Simulasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis para pegawai, tetapi juga membangun kesadaran pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya kebakaran.

Melalui latihan ini, diharapkan seluruh pegawai Lapas Sampit mampu merespons situasi darurat dengan cepat dan tepat, menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan Lapas.

“Dalam kegiatan ini kami mengapresiasi kerja sama yang baik antara Lapas Sampit dan Disdamkarmat Kotim dalam memberikan pelatihan praktis yang sangat bermanfaat,” katanya.

Senada disampaikan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdamkarmat Kotim Atimaraahini yang menyambut baik kegiatan yang diinisiasi Lapas Kelas IIB Sampit ini. Sebab, menurutnya kegiatan seperti ini sangat penting, terutama dalam mencegah dan menanggulangi risiko kebakaran.

Ia juga menyatakan siap mendukung penuh pelaksanaan simulasi dan memberikan pelatihan terkait prosedur penanganan kebakaran di Lapas.

“Ini adalah langkah proaktif untuk memastikan keamanan warga binaan serta petugas,” demikian Atimaraahini. (Ant)

Exit mobile version