GUNUNG MAS, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan 39 unit pompa air yang dapat dimanfaatkan petani untuk mencegah kekeringan lahan pertanian. Ini adalah antisipasi untuk musim kemarau.
Pemkab Gunung Mas memprediksi kemarau berlangsung hingga beberapa pekan ke depan. Pada praktiknya, pompa air yang dijalankan dengan menggunakan mesin listrik atau diesel ini menarik air dari aliran sungai ke lahan pertanian.
“Saat ini Dinas Pertanian memiliki 39 unit pompa air yang siap diturunkan untuk membantu petani dalam menghadapi kemarau,” kata Pj Bupati Gumas Herson B Aden di Kuala Kurun, Selasa (27/8/2024).
Dengan kata lain, dia pun menegaskan pihaknya melalui dinas terkait siap membantu para petani di wilayah setempat dalam menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.
Kepala Distan Gumas, Aryantoni, menambahkan, selain menyiapkan unit pompa air pihaknya juga menyiapkan program pengairan yang memanfaatkan keberadaan embung.
“Program ini kami lakukan bekerja sama dengan Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gumas,” ungkap Aryantoni.
Dia menerangkan, program pompanisasi digunakan untuk menarik air dari sumber yang berada di sekitar lahan pertanian. Sedangkan prinsip menggunakan embung adalah menampung air dalam jumlah yang sangat besar pada saat musim hujan, sehingga air hujan tidak akan terbuang sia-sia dan dapat dimanfaatkan saat musim kemarau melanda.
Untuk membantu para petani dalam mengatasi kekeringan, air dari embung dapat dialirkan melalui parit kecil atau melalui pipa menuju lahan pertanian yang sedang dikerjakan oleh para petani.
Kepala Bidang Tanaman dan Holtikultura Nopitrio Eka menambahkan, secara keseluruhan ada 20 embung yang tersebar di 15 desa/kelurahan di delapan kecamatan wilayah Gunung Mas.
Adapun sebarannya masing-masing satu unit embung di Sepang Kota, Tewai Baru, dan Pematang Limau di Kecamatan Sepang. Lalu masing-masing satu unit di Tumbang Danau dan Dahian Tambuk Kecamatan Mihing Raya.
Dua unit di Tumbang Hakau dan masing-masing satu unit di Pilang Munduk, Tampang Tumbang Anjir, dan Kuala Kurun Kecamatan Kurun. Selanjutnya empat unit di Kelurahan Tewah Kecamatan Tewah.
“Lalu satu unit di Tumbang Rahuyan Kecamatan Rungan Hulu, satu unit di Tumbang Sepan Kecamatan Manuhing, dan satu unit di Tumbang Oroi Kecamatan Manuhing Raya, serta satu unit di Tumbang Bunut dan dua unit di Karya Bakti Kecamatan Rungan,” tutup Nopitrio Eka. (Ant)