JAKARTA, borneoreview.co – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memasuki usia yang ke-25 tahun mengharapkan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan regulasi yang selama ini menjadi hambatan bagi petani sawit.
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung menegaskan, harapan tersebut sekaligus amanah dari 3,5 juta kepala keluarga (KK) petani sawit dan18 juta keluarga petani dan pekerja sawit yang menjadi tulang punggung program biodiesel, kemandirian energi dan pangan
“Kami percayakan sepenuhnya kepada Presiden agar petani sawit rakyat diberi jalur afirmatif,” ujar dia, saat syukuran 25 tahun Apkasindo, di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Gulat menyatakan dalam enam bulan terakhir, DPP Apkasindo telah menyusun kajian komprehensif dan merumuskan pembentukan Badan Kelapa Sawit Nasional (BKSN) yang hasil kajiannya telah dipresentasikan ke sejumlah kementerian dan lembaga.
“Kami harap BKSN ini kilometer nol perbaikan tata kelola sawit nasional sebagaimana harapan Presiden Prabowo,” ujar dia, dalam keterangannya.
Terkait 25 tahun Apkasindo, dia menyebut bahwa perjalanan panjang ini bukan hanya momentum perayaan, melainkan juga refleksi terhadap perjuangan petani sawit melalui regulasi, kebijakan, dan juga tantangan pasar global.
“Kami sebagai organisasi yang cukup panjang umurnya ingin menunjukkan di tengah masyarakat dan memberikan masukan kepada pemerintah,” ujar Gulat.
Pendiri Apkasindo yang juga mantan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Agus Pakpahan menegaskan organisasi ini harus naik kelas dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Indonesia.
“Salah satu caranya membangun koperasi petani agar petani dapat mandiri dan menghasilkan produk bernilai tambah. Ini salah satu pekerjaan rumah bagi Apkasindo untuk dapat membangun koperasi petani yang kuat di wilayah sentra sawit,” ujar Agus yang juga Rektor IKOPIN University. (Ant)
