PONTIANAK, borneoreview.co – Lebaran dan uang tunai sepertinya sulit dipisahkan. Peredaran duit memang cenderung lebih banyak dari hari biasa.
Namun, jika tidak hati-hati, Lebaran bisa kacau dengan keberadaab uanh palsu. Dan, belum semua orang paham untuk melihat uang asli maupun uang palsu.
Melansir berbagai sumber, Selasa (25/3/2025), sejatinya Bank Indonesia telah memublikasikan cara mengenali dan ciri uang palsu. Istilahnya metode 3D, yakni Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Seperti apa 3D itu? Berikut Berikut penjelasannya:
1. Dilihat
Perhatikan dengan teliti gambar pahlawan, ornamen, serta logo Bank Indonesia yang lebih jelas pada uang asli.
2. Diraba
Uang asli terasa lebih kasar dan tebal dibandingkan uang palsu yang cenderung halus dan tipis.
Unsur pengaman pada uang asli juga terasa lebih menonjol, terutama pada gambar utama dan lambang negara.
3. Diterawang
Saat diterawang, uang asli akan memperlihatkan tanda air berupa gambar pahlawan nasional serta logo Bank Indonesia.
Pada pecahan tertentu, benang pengaman akan tampak berubah warna ketika diterawang.
Sebagai catatan, benang pengaman pada uang asli menyatu dengan kertas dan bisa berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.
Uang palsu sering kali tidak memiliki benang pengaman atau dibuat dengan desain yang tidak sesuai.
Lalu, setiap pecahan rupiah memiliki ciri khas tertentu, seperti ukuran, desain, dan warna.
Beberapa pecahan, seperti Rp100.000 dan Rp50.000, memiliki tinta khusus yang berubah warna jika dilihat dari sudut berbeda.***