JAKARTA, borneoreview.co – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan bersama Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Erlina Ria Norsan, menghadiri kegiatan Bejepin Yok! 2025 yang berlangsung meriah di Anjungan Kalbar, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (25/10/2025).
Ajang Bejepin Yok! yang menjadi sarana silaturahmi bagi warga Kalbar di perantauan ini turut dihadiri Menteri UMKM Republik Indonesia Maman Abdurrahman, Tokoh Nasional asal Kalbar Oesman Sapta Odang, berbagai organisasi masyarakat, serta masyarakat Kalbar yang merantau di Jabodetabek.
Pada kesempatan Bejepin Yok! itu, Ria Norsan tampil anggun dengan pakaian Telok Belanga, sementara Erlina Ria Norsan mengenakan Baju Kurung, keduanya merupakan busana khas Melayu. Nuansa budaya Kalbar semakin terasa ketika ratusan tamu turut mengenakan busana adat serupa, menambah semarak suasana penuh kekeluargaan.
Kegiatan Bejepin Yok! 2025 dikemas dalam berbagai pertunjukan seni budaya yang menampilkan kekayaan khas Kalbar. Mulai dari tarian Melayu, Dayak, hingga Tionghoa, seluruh penampilan menggambarkan kerukunan dan kemajemukan masyarakat Kalimantan Barat yang hidup berdampingan dengan harmonis.
Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang mempertemukan kembali masyarakat Kalbar di tanah rantau.
“Acara Bejepin 2025 ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga wujud nyata semangat kita mempererat persaudaraan, melestarikan budaya daerah, dan memberdayakan pelaku UMKM,” ujar Norsan.
Ia juga mengajak masyarakat Kalbar yang sukses di perantauan untuk tetap berkontribusi terhadap pembangunan daerah asal.
“Walaupun kita sudah berhasil di perantauan, jangan pernah lupa kampung halaman. Rumah kita adalah Kalimantan Barat, tempat kita lahir dan dibesarkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Norsan berharap kegiatan seperti Bejepin Yok! dapat terus digelar setiap tahun sebagai simbol persaudaraan dan wadah menjaga kebersamaan antarwarga Kalbar.
“Semoga pertemuan ini semakin mempererat silaturahmi, dan kita selalu berkomitmen membangun Kalimantan Barat yang kita cintai,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman turut mengapresiasi kekompakan masyarakat Kalbar yang tetap menjaga identitas budaya meskipun berada jauh dari kampung halaman.
“Hari ini kita disatukan dalam semangat silaturahmi budaya. Walaupun berada di perantauan, kita tetap ingat dari mana kita berasal. Acara seperti Bejepin ini wajib kita dukung karena menjadi simbol persaudaraan dan jati diri masyarakat Kalimantan Barat,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat gotong royong dalam membangun daerah.
“Segala sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil. Jika kita terus menjaga semangat kebersamaan, insyaallah Kalimantan Barat akan terus eksis di berbagai bidang—politik, olahraga, akademik, maupun dunia usaha,” ujarnya.
Acara ditutup dengan makan seprahan bersama di Duplikat Keraton Anjungan Kalbar TMII. Tradisi makan bersama khas Kalbar ini menjadi simbol kebersamaan, kesetaraan, dan persaudaraan masyarakat Kalbar di tanah rantau.
Semangat silaturahmi, pelestarian budaya, dan pemberdayaan UMKM yang digaungkan oleh Gubernur Ria Norsan dan Menteri Maman Abdurrahman diharapkan dapat menjadi inspirasi berkelanjutan.
Bejepin Yok! bukan sekadar ajang berkumpul, tetapi juga pengingat bagi seluruh masyarakat Kalbar di mana pun berada untuk senantiasa menjaga identitas budaya, mempererat ikatan persaudaraan, dan berkontribusi bagi kemajuan kampung halaman tercinta.***
