Bengkayang Kembangkan Wisata di Kawasan Dekat Malaysia

BENGKAYANG, borneoreview.co – Pemerintahan Kabupaten Bengkayang, melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mengembangkan potensi pariwisata yang ada di wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negara, mengatakan pada tahun ini, pemkab mengintensifkan pendampingan untuk Desa Wisata Jagoi Babang yang masuk kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Kabupaten yang juga terkenal dengan “1.000 riam” ini berfokus pada pengembangan destinasi wisata alam, buatan, dan budaya.

“Pengembangan sektor pariwisata di Bengkayang memang menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah,” katanya di Bengkayang, Rabu (23/10/2024).

Ia mengatakan beberapa langkah strategis yang telah dan terus dilakukan antara lain inventarisasi dan pengembangan destinasi, peningkatan infrastruktur pendukung, promosi dan pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia.

Made menjelaskan dalam inventarisasi dan pengembangan destinasi dengan melakukan pemetaan potensi wisata secara komprehensif (Riparda Kabupaten Bengkayang), mulai dari wisata alam seperti air terjun, hutan, hingga wisata budaya dan sejarah.

“Setelah itu, kami prioritaskan pengembangan destinasi yang memiliki daya tarik unik dan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut,” katanya.

Sementara, untuk peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata menjadi kunci yang meliputi perbaikan jalan menuju objek wisata telah dilakukan untuk ruas jalan Sanggau Ledo sampai ke Dawar Kecamatan Tujuh Belas dan penyediaan fasilitas umum yang memadai, seperti toilet dan tempat parkir.

“Tahun ini dibangun untuk Desa Wisata Jagoi Babang, dan pusat informasi. Selain itu, kami juga fokus pada penyediaan listrik dan jaringan internet yang stabil. Tahun 2024 (jaringan internet) ini dialokasikan untuk Riam Parangek, Riam Pangar dan Desa Wisata Jagoi Babang,” kata Dia.

Selain itu, dinas juga gencar melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial dan website milik dinas dengan tagline “Bengkayang di ujung Jarimu” .

“Demikian juga promosi kami lakukan melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok. Selain itu, kami kerap mengikuti pameran pariwisata, dan menjalin kerja sama dengan pelaku industri pariwisata,” ujarnya.

Dia mengatakan pengembangan pariwisata tak lepas dari sumber daya manusia sebagai pengelola melalui pelatihan kelompok masyarakat lokal agar bisa menggerakkan masyarakat sekitarnya untuk sadar akan wisata. Pelatihan juga dilakukan berkenaan tentang pengelolaan pariwisata, pelayanan pelanggan, dan keramahtamahan.

“Kami sadar bahwa sumber daya manusia yang kompeten sangat penting dalam sektor pariwisata. Tahun ini dilakukan untuk 10 desa wisata dan pendampingan intensif dilakukan untuk Desa Wisata Jagoi Babang,” katanya.

Dia berharap ke depan, Kabupaten Bengkayang menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Kami ingin menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” katanya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *