WARINGIN, borneoreview.co – Bumitama Gunajaya Agro (BGA) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Meniti Fajar untuk mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat di Hutan Kemasyarakatan (HKm) Meniti Fajar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Penandatanganan MoU dilakukan pada 25 November 2024 di Kelurahan Raja Seberang antara BGA, Ketua HKm Meniti Fajar Sarwani, dan Kepala KPHP Kotawaringin Barat Anwari Delmi, S.Hut. Turut hadir Lurah Raja Seberang Yaumil, S.STP, beserta pengurus dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Meniti Fajar.
MoU ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya alam di HKm seluas 1.909 hektare, termasuk keanekaragaman hayati, hasil hutan bukan kayu, serta jasa lingkungan. Kerja sama ini difokuskan pada pengelolaan hutan yang berkelanjutan, peningkatan kualitas sumber daya alam, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kami berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM dan ekowisata. Potensi Sungai Sepingit dan Selangkun harus dimanfaatkan secara optimal tanpa merusak ekosistem,” ujar Lurah Yaumil.
Perwakilan BGA, Andi Muhammad Amin, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui pengelolaan hutan yang berkelanjutan. “Kami berharap kerja sama ini membantu masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
HKm Meniti Fajar dipilih karena komitmen anggotanya dalam menjaga ekosistem langka, seperti gambut dan rawa air tawar yang menjadi persinggahan burung migran. Lokasi strategis dekat Kota Pangkalan Bun juga memudahkan pengembangan ekowisata.
Hingga 2024, PT BGA telah bermitra dengan tujuh perhutanan sosial seluas 16.624 hektare di Kalimantan Barat dan Tengah. Kerja sama ini mencakup pelatihan, pendampingan, rehabilitasi dengan agroforestri, serta pengembangan ekowisata.
Sebagai simbol kerja sama, dilakukan penanaman bibit kakao di area HKm Meniti Fajar dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 November 2024. Target pengembangan tanaman kakao ini mencapai 5.000 batang. (Saw)