PONTIANAK, borneoreview.co – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (BPPU) 2025-2030 dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024. Langkah ini bertujuan mendukung pembiayaan ekonomi nasional yang modern dan maju.
“Kebijakan ini memperkuat pasar uang dan valas sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global,” ujar Kepala BI Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari, Selasa (3/12).
Untuk 2025, BI memfokuskan bauran kebijakan pada dua aspek utama: menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Lima pilar kebijakan utama BI meliputi:
1. Kebijakan Moneter Stabilitas: Fokus pada inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah dengan pendekatan forward looking dan pre-emptive.
2. Kebijakan Makroprudensial Longgar: Mencakup insentif likuiditas dan penguatan kebijakan sektor properti dan otomotif untuk mendorong penciptaan lapangan kerja.
3. Digitalisasi Sistem Pembayaran: Inovasi melalui BI-FAST, modernisasi BI-RTGS, perluasan QRIS, dan pengembangan Digital Rupiah sebagai alat pembayaran sah.
4. Pendalaman Pasar Uang dan Valas: Menuju pasar keuangan modern berstandar internasional guna mendukung pembiayaan berkelanjutan.
5. Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau: Memperluas keuangan syariah serta mendukung pertumbuhan ramah lingkungan.
Anggini juga menyoroti pentingnya transformasi kelembagaan BI untuk meningkatkan kredibilitas, profesionalisme, dan tata kelola transparan.
“Kami berkomitmen mendukung stabilitas ekonomi, akselerasi digitalisasi, dan pendalaman pasar keuangan agar Indonesia siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” tutup Anggini. (Ant)