BANJARMASIN, borneoreview.co – Pemerintah Indinesia menetapkan besaran biaya keberangkatan ibadah haji reguler melalui Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sebesar Rp59 juta pada 2025.
Dengan begitu, besaran ongkos naik haji di Embarkasi Banjarmasin tertinggi kedua di Indonesia setelah Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, yakni sekitar Rp60 juta.
Setidaknya Kepala Kantor Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalsel, H Muhammad Tambrin, menyampaikan hal itu di Banjarmasin, Jumat (14/2/2025).
“Dari 13 Embarkasi haji di Indonesia yang memberangkatkan jamaah haji, Embarkasi Banjarmasin tertinggi kedua biaya ongkos haji, terendah Embarkasi Aceh sekitar Rp54 juta,” ujarnya.
Sesuai Keppres Nomor 6 tahun 2025 ditandatangani Presiden pada 12 Februari 2025. Keppres ini mengatur Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi, yakni pelunasan dimulai dari 14 Februari hingga 14 Maret 2025.
“Tepatnya biaya keberangkatan haji dari Embarkasi Banjarmasin yang dilunasi setiap jamaah sebesar Rp59.331.751,” ucap Tambrin.
Sementara itu, ungkap Tambrin, untuk biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) bagi Petugas Haji Daerah (PHD) dan Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Embarkasi Banjarmasin, Kalsel, sebesar Rp93 juta.
Dia pun berharap, bagi jamaah calon haji yang mendapatkan porsi keberangkatan haji tahun ini untuk secepatnya melunasi, sehingga bisa fokus mempersiapkan keberangkatan dan ibadah di tanah suci.
“Untuk kuota haji per provinsi memang belum ditetapkan,” ujarnya.
Dia berharap, para jamaah calon haji yang masuk antrean keberangkatan haji tahun ini untuk terus menjaga kesehatan.
“Terus jaga kesehatan hingga diberangkatkan dan dapat beribadah dengan lancar di tanah suci,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, setiap tahunnya Embarkasi Banjarmasin, Kalsel memberangkatkan lebih 5.000 orang jamaah haji dari dua provinsi, yakni, Kalsel dan Kalteng.
Jika seperti keberangkatan haji tahun 2024, jumlahnya sebanyak 19 kloter. (Ant)