BKKBN Kaltim Terus Genjot Upaya Penurunan Stunting dengan Program Terpadu

Kepala BKKBN Kaltim Sunarto memaparkan pentingnya pencegahan stunting dari mendeteksi kondisi kesehatan prima para remaja putri

SAMARINDA, borneoreview.co – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur, Sunarto, mengungkapkan berbagai langkah strategis yang sedang diimplementasikan untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut. Salah satu pendekatan yang tengah difokuskan adalah deteksi dini terhadap keluarga yang berisiko tinggi mengalami stunting.

“Untuk mengatasi stunting, kita harus mulai dengan mendeteksi penyebab utamanya. Oleh karena itu, kami memusatkan perhatian pada keluarga-keluarga yang memiliki risiko tinggi terhadap stunting,” ujar Sunarto dalam pernyataannya di Samarinda, Minggu (25/8/2024).

Sunarto menekankan pentingnya pencegahan stunting dimulai sejak dini, khususnya dengan memastikan kondisi gizi yang baik pada remaja putri, terutama bagi calon pengantin. Remaja putri yang menderita anemia berisiko tinggi melahirkan anak yang terkena stunting. Oleh karena itu, perhatian khusus diberikan untuk memastikan kesehatan mereka sebelum menghadapi kehamilan.

“Kami memberikan perhatian khusus kepada remaja putri agar mereka tidak mengalami anemia. Anemia pada remaja putri dapat meningkatkan risiko stunting pada anak yang akan dilahirkan,” jelas Sunarto.

Selain remaja putri, BKKBN Kaltim juga memfokuskan upaya pada ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan secara rutin sebanyak enam kali, termasuk dua kali pemeriksaan ultrasonografi (USG), menjadi salah satu cara memastikan janin dalam kondisi sehat dan tumbuh optimal.

“Pemeriksaan kehamilan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan janin. Selain itu, kami juga memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup,” tambahnya.

Setelah proses persalinan, BKKBN Kaltim mendorong pemberian alat kontrasepsi pasca persalinan agar ibu dapat memberikan pengasuhan yang optimal dan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Langkah ini dipandang penting untuk memastikan perkembangan awal bayi yang sehat dan terhindar dari stunting.

Sunarto juga menyoroti pentingnya imunisasi dasar lengkap untuk bayi hingga usia lima tahun sebagai langkah pencegahan penting lainnya.

Untuk melibatkan berbagai lapisan masyarakat, BKKBN Kaltim meluncurkan program Generasi Berencana (GenRe), yang melibatkan remaja dalam upaya pencegahan stunting. Program ini mencakup pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di setiap kelurahan dan desa, bertujuan mengedukasi remaja putri tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan anemia.

“Kami juga memiliki program Bina Keluarga Balita (BKB) yang berfokus pada keluarga dengan balita, memberikan edukasi kepada ibu tentang pengasuhan yang benar,” tambah Sunarto. Kelas ibu hamil yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat juga menjadi bagian dari upaya tersebut.

Meskipun berbagai program telah dijalankan, Sunarto mengakui bahwa penurunan angka stunting di Kalimantan Timur masih berjalan lambat. Pada tahun ini, angka stunting hanya turun satu persen dari 23,9 persen menjadi 22,9 persen. Sebagai respons, BKKBN Kaltim memperkenalkan program Seleksi, Dampingan, dan Aksi (SIDAK) untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Kami mengkategorikan keluarga yang berisiko stunting menjadi prioritas dan super prioritas. Keluarga yang termasuk dalam kategori super prioritas akan mendapatkan pendampingan intensif serta bantuan tambahan makanan,” terang Sunarto.

Dengan optimisme yang tinggi, Sunarto berharap program-program yang dijalankan oleh BKKBN Kaltim, didukung oleh kolaborasi dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, dapat menurunkan angka stunting menjadi 21,3 persen pada akhir tahun 2024.

Sunarto juga menambahkan bahwa peran kepala keluarga dalam menanamkan kebiasaan makan sehat di rumah sangatlah penting. Salah satu inisiatif efektif lainnya adalah melibatkan Bapak Asuh Anak Stunting untuk membantu anak-anak di daerah terhindar dari potensi stunting.

“Dengan dukungan berbagai pihak, kami optimistis target ini bisa tercapai,” pungkasnya. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *