BPBD Kalsel Bangun Tujuh Posko Siaga Karhutla, Gubernur Kukuhkan 30 SDM Level Internasional

BANJARBARU, borneoreview.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membangun tujuh posko siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Gubernur Sahbirin Noor pun mengukuhkan 30 sumber daya manusia (SDM) kebencanaan level Internasional.

Kabar dari BPBD dan Gubernur Kalsel ini tersaji dari rapat koordinasi kesiapsiagaan penanganan karhutla 2024 di Banjarbaru, Jumat (16/8/2024).

“Kami mendirikan posko yang difasilitasi sarana dan prasarana lengkap untuk penanggulangan bencana, utamanya karhutla. Semua posko tersebar di kawasan ring satu wilayah Banjarbaru, Banjar, dan sekitarnya,” kata Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah.

Dia menyebutkan, terdapat satu posko induk yang terletak di Kilometer 17 Kabupaten Banjar sebagai pusat informasi dan koordinasi untuk dioptimalkan mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan melanda sebagian wilayah Kalsel mulai akhir Agustus.

“Posko induk ini sebagai pusat koordinasi antarlembaga yang terdiri atas BPBD, Manggala Agni, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, TNI, Polri, serta relawan pemadam kebakaran dari masyarakat,” ujarnya.

Suria menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya ini sebagai langkah dini untuk mengantisipasi dampak karhutla tidak meluas dan tidak lebih besar dari kejadian saat musim kemarau tahun lalu.

Menurut dia, SDM penanggulangan bencana yang kompeten juga harus disiapkan sedini mungkin. Karena itu, lanjutnya, BPBD Kalsel tidak hanya fokus melengkapi sarana dan prasarana, juga meningkatkan kompetensi SDM kebencanaan.

Maksudnya, secara berkelanjutan dan berjenjang agar lebih terlatih dan siap menghadapi bencana baik sebelum peristiwa, saat peristiwa, maupun setelah kejadian.

Terkait dengan itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang hadir pada rapat itu, mengukuhkan sebanyak 30 SDM kebencanaan BPBD Kalsel yang lulus uji kompetensi berlaku secara internasional pada level ASEAN.

Sebagai informasi, 30 SDM BPBD Kalsel ini dinyatakan lulus dengan predikat nilai baik berdasarkan hasil uji kompetensi dari BNPB. Sertifikasi kebencanaan bertaraf internasional ini berlaku hingga tiga tahun ke depan, nanti diuji lagi tiga tahun berikutnya.

Bahkan, sertifikasi ini merupakan yang pertama di Kalimantan. “Saya titipkan tugas kebencanaan kepada SDM yang berkompeten, laksanakan tugas dengan sebaik mungkin,” katanya.

Sahbirin pun menyerahkan sertifikat kompetensi tenaga kebencanaan tersebut sembari meminta seluruh SDM kebencanaan bekerja maksimal menangani berbagai bencana yang menimpa masyarakat, utamanya bencana karhutla.

“Karena dampak karhutla mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat, dan berdampak terhadap ekonomi daerah. Karena itu, pada kesempatan ini kita laksanakan rapat koordinasi untuk memetakan langkah selanjutnya dalam menghadapi musim kemarau di Kalsel,” ujarnya.

Sahbirin pun berharap kepada 30 SDM BPBD Kalsel yang sudah bersertifikat level internasional ini, dapat memberikan dedikasi untuk masyarakat kapanpun dan di manapun. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *