BRIN Uji Coba Pembuatan Gula Merah dari Kelapa Sawit

Ilustrasi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sebagai bahan pembuatan BBM Biodiesel B40

PADANG, borneoreview.co – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengirimkan peneliti ahli utama ke Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, untuk melakukan uji coba lanjutan pembuatan gula merah dari kelapa sawit. Uji coba ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan ekonomi para petani setempat.

Peneliti Ahli Utama BRIN, Heni Purwaningsih, menyampaikan bahwa uji coba tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas gula merah melalui beberapa perlakuan terhadap nira kelapa sawit. Salah satu teknik yang diterapkan mampu menghasilkan gula dengan tingkat kristalisasi yang lebih baik.

“Dari dua liter larutan nira, kami mampu menghasilkan 30 gram gula dengan rendemen 150 persen pada perlakuan pertama. Sedangkan pada perlakuan kedua, meskipun rasa manisnya berkurang, rendemen yang dihasilkan mencapai 50 persen,” ujar Heni di Simpang Empat, Pasaman Barat, Jumat (13/9).

BRIN optimistis bahwa dengan teknik yang tepat, prospek pengembangan gula dari kelapa sawit akan semakin baik di masa mendatang. Heni juga berharap agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) segera memanfaatkan potensi ini untuk mengolah produk turunan kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Selain gula merah, potensi lain yang disebutkan adalah pemanfaatan batang sawit untuk menghasilkan tepung, yang juga memiliki nilai komersial yang besar. Heni menambahkan bahwa gula sawit ini memiliki kandungan antioksidan yang baik dan dapat membantu penderita diabetes.

Aprizal, seorang pegiat gula aren di Sungai Aur, menjelaskan bahwa kegiatan pembuatan gula dari kelapa sawit telah dilakukan sejak tahun 2022. Menurutnya, hasil uji coba terbaru ini menunjukkan peningkatan kualitas, dengan rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih harum dibandingkan produksi sebelumnya.

Wali Nagari Sungai Aur, Sahnimar, mengucapkan terima kasih atas kehadiran peneliti BRIN. Ia berharap pemanfaatan lahan kelapa sawit ini akan terus berlanjut dan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

“Kami berharap gula yang dihasilkan semakin berkualitas dan mampu meningkatkan penghasilan warga,” tutup Sahnimar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *