PONTIANAK, borneoreview.co – Dia bukan nangka dan bukan juga cempedak. Namanya buah keledang, hasil hutan Kalimantan yang semakin langka.
Jika nangka dan cempedak berbau, buah keledang sama sekali tidak. Sehingga, mereka yang tidak suka buah yang beraroma pasti akan menyukainya.
Buah keledang ini memiliki ukuran yang mini, begitu juga dengan daging buahnya. Rasanya manis dan daging buahnya terpisah dari biji.
Melansir berbagai sumber, Jumat (29/8/2025), buah keledang bernama latin Artocarpus lancifolius Roxb, termasuk Famili Moraceae (suku nangka-nangkaan).
Kerabat dekat buah keledang adalah entawa, kluwih, pintau, cempedak, sukun, selanking, benda, dan nangka.
Buah keledang termasuk salah satu buah buahan eksotis hutan Kalimantan yang tumbuh merata di seluruh daratan pulau ini.
Namun yang jelas, kini buah keledang termasuk buah langka bumi Kalimantan. Buah yang mulai terlupakan seiring dengan habisnya hutan-hutan alami.
Berikut fakta buah keledang yang perlu diketahui:
1. Tinggi hingga 30 Meter
Pohonnya dapat menjulang tinggi mencapai 30 meter dan berdaun lebar dan sedikit berbulu.
2. Berbuah setelah 5 Tahun
Pohon keledang dapat berbuah sejak 5 tahun setelah tanam.
Tumbuh di berbagai jenis tanah dan umumnya dihutan tropis dan penuh dengan humus.
3. Rasa dan Bentuk
Sensasi rasa buah keledang merupakan campuran antara nangka dan manggis.
Warna kulit buahnya jingga kemerahan dan bentuk buahnya seperti cempedak.
4. Gampang Dibuka
Jika buah nangka harus dibuka dengan pisau, buah keledang cukup diputar saja.
Setelah diputar, buah akan terbuka.
Selanjutnya, biji-biji ranum berwarna oranye yang terpisah dari kulit buah segera tampak dan menantang untuk dinikmati. **
