PONTIANAK, borneoreview.co – Pernah dengar istilah bioplastik sawit? Dia adalah plastik yang berbahan tandan kosong kelapa sawit.
Ya, tandan kosong kelapa sawit adalah satu bahan organik yang dapat digunakan untuk pembuatan bioplastik.
Ini karena biomassa tandan kosong kelapa sawit tersebut banyak mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Melansir berbagai sumber, Selasa (2/9/2025), bioplastik merupakan plastik ramah lingkungan yang secara alamiah dapat dengan mudah terdegradasi, hancur terurai oleh mikroorganisme tanpa meninggalkan zat beracun.
Dan, tandan kosong kelapa sawit potensial pun cocok sebagai bahan baku dalam pembuatan bioplastik sawit.
Salah satu senyawa kimia yang dapat dihasilkan dari selulosa tandan kosong kelapa sawit adalah asam laktat yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan polimer biodegradable berupa poli asam laktat (PLA).
Polimer tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti polimer konvensional seperti Polyethylene (PE), Polypropylene (PP), Polyethylene terephthalate (PET), maupun polystyrene (PS).
Berdasarkan riset LIPI, PLA dari tandan kosong kelapa sawit yang kaya akan selulosa dan hemiselulosa sebagai sumber glukosa berpotensi besar untuk dikonversikan menjadi asam laktat melalui proses fermentasi oleh bakteri dan kemudian asam laktat tersebut dipolimerisasi menjadi PLA.
Pun, penelitian IPB terbaru juga menghasilkan bioplastik sawit ramah lingkungan berbasis biomassa tandan kosong kelapa sawit melalui penerapan nanoteknologi pada selulosa.
Penerapan teknologi tersebut dapat meningkatkan karakteristik mekanik polimer bioplastik sawit sehingga dapat menghasilkan produk bioplastik sawit dengan kualitas yang lebih baik daripada produk sejenis di pasaran.
Yang jelas, produk bioplastik berbasis sawit ini memiliki keunggulan dibandingkan plastik fosil karena dapat dengan mudah terurai secara alamiah (biodegradable) sehingga tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.***
