JAKARTA, borneoreview.co – Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), meyakini Smelter Merah Putih PT Ceria Corp memberikan kontribusi.
Setidakbya, Smelter Merah Putih PT Ceria telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang dan Kabupaten Kolaka.
“Keberadaan smelter ini akan memberikan kontribusi nyata bagi Kabupaten Kolaka,” kata Bupati Kolaka Amri Djamaluddin dalam keterangan tertulis, dikutip di Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Amri mengatakan kehadiran smelter tersebut merupakan yang pertama di Kabupaten Kolaka.
Sebelum 2019, kawasan Kolaka didominasi oleh hutan dan cenderung sepi. Kemudian pada 2022, dengan dukungan Bank Mandiri, wilayah Kolaka berkembang hingga memiliki Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan Rectangular Electric Furnace Line 1 berkapasitas 72 MVA dan bangunan gedung-gedung perkantoran maupun mess karyawan Ceria Corp.
Di samping itu, kata Amri lagi, PT Ceria telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang dan Kabupaten Kolaka, baik berupa pemanfaatan lingkungan hingga Corporate Social Responsibility (CSR).
Perusahaan juga menghadirkan teknologi baru green nikel yang ramah lingkungan dan nantinya dapat di contoh perusahaan lain yang akan membangun smelter di Kolaka.
Dampak juga terlihat dari sisi alokasi dana bagi hasil (DBH). Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kolaka mendapat dana bagi hasil dari sektor pertambangan sebesar Rp900 miliar, meningkat dari sebelumnya di rentang Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.
“Semoga dengan beroperasinya smelter Merah Putih, dana bagi hasil dari sektor pertambangan semakin meningkat khususnya di Kabupaten Kolaka,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Bank Mandiri dan Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp) memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter ‘Merah Putih’ di Kabupaten Kolaka, Sultra.
Ekspor telah dilakukan secara simbolik dengan 10 kontainer dari total volume shipment pertama sejumlah 65 kontainer ke pasar Asia.
Proyek ekspor ini berasal dari fasilitas pengolahan nikel Smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Line I milik Ceria, yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sekaligus Objek Vital Nasional (Obvitnas), merupakan produk Green Nickel dengan kapasitas produksi 72 MVA yang mengandung 63.200 ton ferronickel dengan kadar 22 persen atau setara dengan 13.900 ton logam nikel per tahun.
Produk feronikel yang dikirimkan telah memenuhi standar keberlanjutan, dibuktikan melalui kepemilikan Renewable Energy Certificate (REC) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero).
(Ant)