Cara TNI AD Menjaga Kedaulatan Rakyat di Wilayah 3T

TAPIN, borneoreview.co – Matahari baru saja terbit dari ufuk timur, embun masih menggantung di dedaunan pohon karet, salah satu sumber penghidupan masyarakat Desa Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Desa yang sejuk dan tenang ini berada sekitar 18 kilometer dari pusat ibu kota Tapin, membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk mencapainya.

Namun, pagi itu sedikit berbeda dari biasanya. Kesunyian desa perlahan terpecah oleh derap langkah para prajurit Kodim 1010/Tapin dari Angkatan Darat, lengkap dengan seragam loreng dan cangkul di bahu. Tanpa membawa senjata, para prajurit itu berjalan menapaki jalan desa, siap ‘menyulap’ jalan setapak menjadi akses utama yang lebih layak bagi para petani setempat.

Dengan cangkul dan bantuan alat berat, para prajurit berhasil mengubah jalan tanah selebar enam meter dengan panjang sekitar 1.200 meter, kini menjadi akses utama menuju kebun karet yang mempermudah para petani. Jalan yang kokoh ini menjadi dukungan penting dalam upaya meningkatkan ekonomi desa dan memperkuat ketahanan daerah perbatasan.

“Setiap tahunnya kami melaksanakan berbagai program pembangunan di wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal). Ini merupakan bagian dari ikhtiar kami untuk membantu masyarakat desa,” ungkap Letkol Arh Pryoni Palebangan, Komandan Kodim 1010/Tapin.

Dengan jalan baru ini, para petani tak lagi menghadapi kesulitan saat mengangkut hasil karet, terutama saat musim hujan tiba.

Selain akses jalan, program ini juga mencakup pembangunan fasilitas lain seperti renovasi rumah tak layak huni, rumah ibadah, MCK, serta program ketahanan pangan dan air bersih (TMAB). Semua ini adalah bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang kini memasuki pelaksanaan ke-122, dengan tujuan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

“TMMD adalah program terpadu lintas sektoral yang digagas TNI AD untuk memperkuat pertahanan wilayah melalui pemerataan pembangunan,” ujar Pj Bupati Tapin, M Syarifuddin.

TMMD diharapkan tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup masyarakat desa.

Program ini didukung oleh dana hibah pemerintah daerah lebih dari Rp1 miliar. Dukungan ini membantu Desa Salam Babaris menjadi salah satu penghasil karet terbesar di Kabupaten Tapin. Empat minggu sejak program dimulai, desa ini kini memiliki akses jalan yang baik, sumber air bersih, dan ketahanan pangan yang kuat. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah tidak diam dalam merespon kebutuhan daerah terpencil.

Kunjungan Brigjen TNI Tarsono, Ketua Tim Pengawas dan Evaluasi TMMD ke-122, mengungkapkan harapan masyarakat agar jalan utama tersebut diperpanjang 2 kilometer lagi. “Ini adalah permintaan rakyat, dan harus kami tindaklanjuti di tahun depan,” tegasnya.

TMMD ke-122, bertema “Dharma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah,” menegaskan komitmen TNI AD dalam mendukung pembangunan infrastruktur, membuka akses daerah terisolir, serta mendorong kesejahteraan masyarakat. Sejak tahun 1980, TMMD terus menjadi wadah kemanunggalan TNI dengan rakyat, memperkokoh pertahanan wilayah, dan menggalakkan kemajuan desa.

Di samping pemerataan sarana prasarana, TMMD juga menghadirkan berbagai penyuluhan untuk meningkatkan wawasan masyarakat, mulai dari bela negara, kesehatan, hingga pencegahan narkoba. Dengan langkah ini, TNI berharap agar apa yang dibangun di wilayah teritorial ini dapat terjaga dengan baik dan membawa manfaat berkelanjutan bagi kemajuan desa. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *