Demi Tingkatkan PAD, Pemkab Kotim Bangun Klinik Hewan

SAMPIT, borneoreview.co – Banyak cara untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), salah satunya dengan mendirikan klinik hewan. Setidaknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukannya.

Pemkab Kotim membangun klinik hewan “Agro Vet Clinic” sebagai upaya meningkatkan PAD. Hal ini berdasar pada banyaknya warga yang memiliki peliharaan.

“Ternyata, banyak warga kita yang suka memelihara hewan dan ini juga bisa menjadi salah satu pemasukan daerah,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, di Sampit, Kalteng, Jumat (20/9/2024).

Dengan banyaknya warga yang memelihara hewan kesayangannya tersebut, Halikinnor menilai sebagai potensi PAD yang cukup menjanjikan.

Sebab, biasanya pemilik hewan peliharaan tak segan mengeluarkan dana besar untuk kebutuhan hewan peliharaan, apalagi terkait kesehatan.

Kondisi tersebut diharap berdampak pada PAD melalui retribusi yang dibayarkan pengguna jasa klinik hewan. Terlebih, tarif yang dibanderol klinik hewan pemerintah jauh lebih murah dari klinik pribadi yang bersifat komersial.

Contohnya, untuk biaya satu kali operasi di klinik pribadi rata-rata berkisar Rp800 ribu, sedangkan di klinik hewan pemerintah biayanya mulai dari Rp70 ribu saja.

“Untuk itu, kami harap fasilitas ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” ucapnya.

Agro Vet Clinic milik pemerintah daerah yang baru diresmikan tersebut dikelola Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim.

Lebih lanjut, dia menyampaikan tujuan utama penyediaan klinik hewan ini adalah untuk menanggulangi penyakit pada hewan, seperti kucing dan anjing, hewan eksotik hingga unggas, sehingga bisa menekan angka kematian hewan peliharaan.

Keberadaan klinik hewan ini dinilai perlu, sebab berdasarkan laporan DPKP, jumlah warga yang memelihara hewan cukup tinggi. Maka dari itu, dibutuhkan fasilitas yang bisa membantu pemilik hewan untuk mengetahui kondisi kesehatan peliharaan masing-masing.

“Kalau kondisi hewan peliharaan tidak sehat, di samping mengganggu hewan tersebut juga berbahaya bagi pemiliknya. Bisa tertular dan semacamnya. Dengan adanya klinik ini mereka bisa memeriksakan peliharaannya secara rutin,” jelasnya.(Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *