Dewan Guru Besar UI Bahas Implementasi Ekosistem Darat di Ibu Kota Nusantara

DEPOK, borneoreview.co – Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Indonesia (UI) menggelar kajian tentang implementasi ekosistem darat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kajian ini bertujuan untuk menjadikan IKN sebagai katalis perlindungan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Ketua DGB UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo, melalui sambutan yang dibacakan Sekretaris DGB UI, Prof. Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes., pada seminar bertajuk “Harmoni dengan Alam: Implementasi Ekosistem Darat di Ibu Kota Nusantara” di Depok, Jumat, menyatakan bahwa pembangunan IKN harus selaras dengan pelestarian alam.

“Pembangunan IKN di Kalimantan Timur berupaya mengintegrasikan konsep keberlanjutan dengan melestarikan ekosistem darat. Ini juga menawarkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan ekosistem lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Prof. Indang.

Menurutnya, pendekatan ini sejalan dengan tujuan ke-15 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni melindungi, memulihkan, dan mendukung keberlanjutan ekosistem darat. Integrasi nilai-nilai budaya masyarakat lokal juga dinilai penting untuk memastikan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, Ph.D., menjelaskan bahwa luas daratan IKN mencapai 252.660 hektare yang akan dikembangkan menjadi kawasan hijau (65 persen), area perkotaan (25 persen), dan kawasan pangan (10 persen).

“IKN akan menjadi kota hijau, berketahanan, dan berkelanjutan. Sebanyak 75 persen area digunakan untuk hutan dan kawasan hijau, dengan konsep sponge city untuk mengelola air hujan secara efektif,” jelas Prof. Ali Berawi.

Ia juga menambahkan bahwa IKN dirancang sebagai kota inklusif dan modern, melibatkan investor besar, pemberdayaan UMKM, hingga pelatihan teknologi untuk ibu rumah tangga dan difabel. Dengan prinsip hijau, berketahanan, berkelanjutan, inklusif, dan cerdas, IKN diharapkan menjadi percontohan pembangunan kota masa depan. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *