SAMARINDA, borneoreview.co – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan program intensifikasi tanaman kelapa sawit seluas 1.000 hektar di dua kecamatan di Kabupaten Paser, yaitu Long Ikis dan Kuaro. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menjelaskan bahwa kegiatan intensifikasi ini melibatkan empat desa, yakni Krayan Makmur, Kayungo Sari, Kelempang Sari, dan Padang Jaya. Desa-desa tersebut mendapatkan bantuan berupa pupuk dan herbisida untuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit.
“Desa Krayan Makmur di Kecamatan Long Ikis mendapatkan bantuan pupuk NPK sebanyak 34.200 kg dan herbisida 1.710 liter untuk lahan seluas 342 hektar. Sedangkan Desa Kayungo Sari menerima 32.500 kg pupuk NPK dan 1.482 liter herbisida untuk 325 hektar lahan,” jelas Rizal pada Jumat (29/9).
Di Kecamatan Kuaro, Desa Kelempang Sari menerima 21.200 kg pupuk NPK dan 1.060 liter herbisida untuk 212 hektar lahan. Sementara itu, Desa Padang Jaya memperoleh 12.100 kg pupuk NPK dan 1.210 liter herbisida untuk lahan seluas 121 hektar.
Rizal berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produktivitas kebun sawit yang lebih tinggi. Ia juga menekankan pentingnya pembinaan dan pendampingan teknis bagi petani, serta penguatan kelembagaan dalam program ini.
“Pembinaan yang berkelanjutan, serta dukungan sarana dan prasarana, diharapkan mampu meningkatkan kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian daerah,” tambah Rizal.
Program intensifikasi ini merupakan salah satu langkah strategis Dinas Perkebunan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sektor perkebunan di Kalimantan Timur, terutama terkait rendahnya produktivitas kebun rakyat.
Sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, dinilai sebagai salah satu sektor kunci dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Timur. (Ant)